Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Tankos Sawit: Sebelumnya Helm, Sekarang Rompi Antipeluru

Dari Tankos Sawit: Sebelumnya Helm, Sekarang Rompi Antipeluru Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komoditas ajaib zero waste sepertinya memang benar-benar menjadi ciri khas dan kelebihan kelapa sawit dibandingkan komoditas lainnya. Multimanfaat kelapa sawit sebagai salah satu sumber minyak nabati yang dominan di pasar domestik dan global tidak perlu diragukan lagi.

Tak hanya minyak yang menjadi produk utama dari kelapa sawit, tetapi juga limbah padat dan cair yang dihasilkan dari pengolahan komoditas ini juga memiliki nilai ekonomi dan manfaat yang sangat potensial.

Baca Juga: Pangan dan Minyak Sawit: Tak Mungkin Dipisahkan!

Setelah sukses membuat helm Green Composite (GC) yang menggunakan filler serat TKKS pada ukuran mikropartikel, peneliti IPB University dari Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr. Siti Nikmatin berhasil mengembangkan rompi antipeluru dari serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Riset yang didanai oleh BPDPKS ini merupakan ide lanjutan untuk membuat diversifikasi produk berbahan serat TKKS woven pada aplikasi bahan antipeluru.

Siti menjelaskan, kandungan lignoseluosa di dalam TKKS memiliki potensi tinggi dalam menyerap energi tumbukan, apalagi jika disusun dalam bentuk anyaman dengan orientasi sudut tegak lurus pada sistem komposit laminated atau sandwich.

"Melalui penambahan coating material antipanas, serat TKKS woven dapat menahan api dalam waktu 30 detik. Hal ini yang digunakan dalam perancangan baju antipeluru," terang Siti dalam laman IPB University.

Dalam proses uji tembak menggunakan pistol glock dengan peluru MU1-TJ pada jarak efektif 25-50 meter, baju antipeluru berbahan dasar TKKS ini terbukti mampu menahan peluru tersebut. "Namun, baju antipeluru ini masih belum mampu untuk menahan tembakan pistol laras panjang sehingga masih memerlukan riset lanjutan," imbuhnya.

Adanya potensi inovasi bahan baju antipeluru akan menjadi alternatif pilihan untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini disebabkan bahan baku rompi antipeluru dalam negeri masih bergantung pada impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: