Mengungkap Denyut Kehidupan di Planet Bersuhu 400 Derajat Celcius
Apa reaksi yang muncul atas temuan di Venus itu?
Banyak kalangan menunjukkan ketertarikan sekaligus mengambil sikap berhati-hati.
Tim peneliti secara tegas tidak mengklaim telah menemukan kehidupan di Venus. Namun peluang itu perlu dieksplorasi lebih lanjut karena para ilmuwan menggali komponen kimia geologis dan abiotik yang membentuk gas fosfin.
Doktor Colin Wilson dari Universitas Oxford menyebut pengamatan Profesor Greaves akan memacu gelombang baru penelitian tentang Venus.
Wilson selama 2006 hingga 2014 bekerja pada kelompok penyelidik Venus Express di Badan Antariksa Eropa.
Dia adalah tokoh terkemuka dalam pengembangan konsep misi luar angkasa baru yang disebut EnVision.
"Temuan ini benar-benar menarik dan akan mengarah pada penemuan baru lainnya, bahkan jika deteksi fosfin tadi ternyata merupakan tafsir spektroskopi yang keliru. Tapi saya yakin itu benar.
"Menurut saya hanya ada kemungkinan kecil bahwa ada kehidupan di awan Venus saat ini. Kita akan menemukan mekanisme kimia lain untuk menciptakan fosfin di atmosfer.
"Tapi kita pasti akan menemukan banyak hal menarik tentang Venus dalam proses pencarian ini," kata Colinkepada BBC News.
Profesor Lewis Dartnell dari University of Westminster juga mengungkapkan kehatian-hatian. Dia adalah seorang astrobiolog atau orang yang mempelajari kemungkinan kehidupan di luar Bumi.
Menurut Dartnell, Mars, bulan Jupiter dan Saturnus adalah pertaruhan yang lebih baik untuk menemukan kehidupan.
"Jika kehidupan memang dapat bertahan di lapisan atas awan Venus, temuan itu sangat mencerahkan karena artinya kehidupan adalah hal umum di galaksi kita.
"Mungkin kehidupan tidak membutuhkan planet yang sangat mirip Bumi dan dapat bertahan di planet lain, termasuk planet lain yang panas seperti Venus di seberang galaksi Bima Sakti," tuturnya.
Bagaimana pertanyaan besar tentang Venus ini bisa terjawab?
Dengan mengirimkan wahana ruang angkasa untuk menyelidiki atmosfer Venus secara spesifik.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini meminta para ilmuwan membuat sketsa desain untuk misi potensial pada dekade 2030-an.
Membuat kapal induk adalah usaha yang paling bisa dilakukan dan yang termahal yang dilakukan oleh NASA. Konsep ini mengusulkan aerobot, atau balon berinstrumen, untuk melakukan perjalanan melalui awan Venus.
"Rusia melakukan hal ini dengan balon Vega mereka pada tahun 1985," kata anggota tim peneliti, Profesor Sara Seager dari MIT.
"Balon itu dilapisi dengan Teflon untuk melindunginya dari asam sulfat sehingga bisa mengapung selama beberapa hari untuk melakukan pengukuran.
"Kita pasti bisa melakukan pengukuran di tempat. Kita bisa memusatkan tetesan dan mengukur sifatnya. Kita bahkan bisa membawa mikroskop dan mencoba mencari kehidupan itu sendiri," kata Seager.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: