Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Alphabet, Konglomerat Holding Bentukan Google

Kisah Perusahaan Raksasa: Alphabet, Konglomerat Holding Bentukan Google Kredit Foto: Unsplash/Arthur Osipyan

Google mengumpulkan 25 juta dolar AS dari firma modal ventura, Sequoia Capital, Kleiner Perkins Caufield & Byers, dan lainnya. Itu dikarenakan pada 1999, Page dan Brin gagal menjual rintisan baru mereka ke raksasa pencarian, Excite. Mereka pun ditolak oleh ketika meminta dana 1 juta dolar AS.

Kemudian untuk mengawali proses restrukturisasi, Alphabet dibentuk sebagai anak perusahaan yang dimiliki langssung oleh Google. Sebagai gantinya, semua saham Google akan dialihkan ke Alphabet. Sebab itulah saham Alphabet masih diperdagangkan dengan simbol GOOG dan GOOGL. 

Page dan Brin dengan Googlenya memiliki posisi dominan dalam restrukturisasi tersebut. Pada Oktober 2015, Alphabet dibentuk sebagai perusahaan mandiri. Tujuan utamanya adalah mengurangi beban kerja Google sampai batas tertentu.

Alasan lainnya untuk menjadikan Google lebih bisa merangkul banyak sektor. Dan karena beban sudah berkurang, mesin pencari Google menjadi sangat mungkin untuk ditingkatkan. Pada dasarnya, Alphabet akan memudahkan mengelola perusahaan dengan menjalankan proyek lain secara terpisah.

Pemilihan nama Alphabet dikarenakan atas dasar kesukaan makna rangkaian huruf yang membentuk bahasa. Alphabet juga berarti alpha-bet atau taruhan alpha sebagai imbal balik investasi yang selalu dikejar perusahaan.

Larry Page yang saat itu menduduki kursi CEO harus digantikan posisinya oleh kepala divisi produk Google, Sundar Pichai, sedangkan Eric Schimdt menjadi pimpinan eksekutif. Sementara anggota utama lain terdiri atas nama-nama Sergey Brin (presiden), David Drummond (CLO), dan Ruth Porat sebagai CFO. 

Meski berada di bawah Google, Alphabet juga merupakan induk dari beberapa perusahaan terkenal seperti Waymo, Verily, Nest Labs, Google Fiber dan juga banyak perusahaan lainnya. 

Walaupun mayoritas bisnis terkait, seperti YouTube, Google Search, Maps, Cloud, dan Sistem Operasi Android masih di bawah naungan Google, Eric Schmidt ingin memperluas anak perusahaan itu. Ia sudah berspekulasi dan dibantu dengan popularitas dan kesuksesan Google, Alphabet dipastikan mengamankan bagian pasar yang dominan dengan mengubah transformasi bisnisnya.

Selain mengambil sebagian dari beban yang sangat besar dari Google, restrukturisasi juga akan mengharuskan Alphabet untuk melewati sejumlah peraturan yang lebih kecil di negara-negara UE.  Dengan kata lain, untuk membantu perluasan  dan konsolidasi Google, peran Alphabet tampaknya cukup signifikan. 

Alphabet memilih domain abc.xyz yang diperkenalkan pada 2014. Fitur utama dari website ini adalah Easter Egg yang juga merupakan logo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: