Keputusan Presiden Jokowi memerintahkan Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjinakkan Corona di sembilan provinsi menuai banyak kritik. Keputusan itu dianggap keliru karena tak tak punya latar belakang di bidang epidemiologi.
Merespons kritikan itu, Luhut mengakui, memang tak punya latar belakang epidemiologi, tapi dia mengklaim sebagai manajer yang baik dan bisa menyelesaikan setiap persoalan.
Awal pekan lalu, Jokowi memberi tugas berat kepada Luhut. Luhut diperintahkan menurunkan tingkat penularan Corona di sembilan provinsi dalam waktu dua pekan. Sontak saja, banyak yang heran. Kenapa Luhut yang berlatar belakang tentara diperintah mengurus soal penyakit menular.
Baca Juga: Tak Tutup Pariwisata Bali, Luhut Klaim Punya Jurus Jitu Jaga Kesehatan Para Turis
Baca Juga: 6 Fakta Ahok Bongkar Borok Pertamina, Nomor 3 Bikin Emosi Jiwa
Meski begitu, Istana tetap pada pendiriannya. Kenapa Luhut disuruh menangani soal pandemi? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyebut, selama ini Luhut mampu mengerjakan tugas yang diberikan presiden dengan baik. Berbekal kepercayaan itu, Presiden kembali menunjuk Luhut.
Setelah mendapat mandat dari Jokowi, awal pekan lalu, Luhut langsung bergerak. Hari itu pula, ia memberikan keterangan tertulis kepada wartawan soal tugas barunya dan strategi mencapai target. Meski rajin memberikan keterangan, Luhut belum berani tampil di depan media.
Baru pada Jumat malam (18/9), ia tampil memberikan keterangan langsung sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dalam kesempatan itu, Luhut langsung menyerang pihak-pihak yang meragukan kemampuan dan kapasitasnya dalam menangani pandemi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: