Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Kerja Digital Marketing

Cara Kerja Digital Marketing Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel

VIII. Membangun Engagement dengan Konsumen

Bagi sebuah brand yang eksis di dunia online, keterlibatan langsung di media sosial adalah sebuah tanda bahwa Anda dapat memberikan pengaruh yang kuat di pasar. Hal ini tidak hanya sekadar untuk terlihat lebih populer, tetapi tentang bagaimana Anda bisa membuat engagement dengan pelanggan yang akan berdampak bagi keberlangsungan brand, baik secara online maupun offline.

Engagement adalah proses interaksi dengan konsumen melalui berbagai saluran yang akan memperkuat hubungan brand Anda dengan mereka. Proses ini dimulai dari interaksi pertama yaitu pencarian dan berujung pada pembelian. Perusahaan dapat terlibat langsung dengan konsumen melalui media sosial, email, situs web, forum komunitas, atau media lain tempat mereka dapat berkomunikasi atau menikmati suatu konten.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Digital Marketing

Sebelumnya, sudah jelas bahwa dengan adanya customer engagement akan berdampak positif pada bisnis dan memastikan basis pelanggan yang lebih kuat. Namun, pertimbangkanlah strategi berikut untuk dapat menciptakan hubungan dengan pelanggan.

1. Bangun sebuah brand voice

Brand voice dapat memberikan sebuah pendekatan yang jauh lebih berkesan untuk dapat menciptakan hubungan emosional. Banyak pelaku usaha yang telah menggunakan brand voice untuk bisa menjangkau pelanggannya. Brand voice adalah cerminan identitas dan karakter brand Anda.

2. Bagikan brand voice secara online

Brand voice menjadi lebih kuat saat Anda membagikannya dengan orang lain. Mulailah dengan membangun identitas produk di media sosial. Posting konten yang sesuai dengan nilai brand dan bagikan pesan yang memiliki arti serupa.

3. Personalisasikan pengalaman berbelanja pelanggan

Beberapa perusahaan, seperti Amazon, memiliki software yang membuat rekomendasi berdasarkan pembelian atau riwayat pencarian sebelumnya. Tidak setiap perusahaan harus berinvestasi dalam teknologi yang begitu kompleks. Ada cara lain untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan, termasuk bertanya kepada pelanggan secara langsung. Beberapa perusahaan memulainya dengan meminta mereka untuk mengisi profil pengguna atau mengikuti kuis yang membuat mereka memilih preferensi.

4. Buat konten berdasarkan riwayat transaksi pelanggan.

Survei feedback dapat membantu Anda dalam membuat dan berbagi konten berdasarkan apa yang telah dibeli pelanggan di masa lalu.

IX. Meningkatkan Konversi Penjualan

Ketika berbicara mengenai dunia digital marketing yang selalu berfokus pada penjualan online serta mendapatkan pelanggan baru, ada banyak komponen untuk menghasilkan ROI positif dan memberikan peluang untuk mass scalling. Seringkali seorang pemasar dan pemilik bisnis hanya berfokus untuk mendapatkan lebih banyak traffic, mendapatkan traffic dengan biaya yang rendah, memasarkan produk ke pelanggan, dan membuat pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian.

Semua hal di atas harus menjadi fokus yang harus dicapai, tetapi keberhasilan semua hal tadi bergantung pada satu hal yang terkadang luput dari perhatian, yakni tingkat konversi. Sangat penting bagi Anda untuk bisa meningkatkan konversi. Anda harus menghitung tingkat konversi dan menganalisis mengapa pengunjung tidak melakukan konversi di situs web tersebut.

Terdapat tujuh cara untuk meningkatkan jumlah konversi, yaitu

a) Menggunakan CRO

Langkah pertama untuk meningkatkan tingkat konversi adalah dengan mengunakan CRO (conversion rate optimization) planner. Dengan CRO planner, Anda akan dapat menganalisis serta mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan jumlah rasio konversi.

b) Persingkat Formulir

Salah satu alasan mengapa pengguna tidak kunjung mengonversi adalah karena ada gangguan dalam prosesnya. Misalnya, ketika Anda memiliki formulir yang panjang, pengunjung mungkin akan ragu untuk mengisinya. Tugas Anda adalah menghilangkan keraguan itu. Dengan mempersingkat formulir, Anda akan menciptakan kepercayaan di antara pelanggan. Ditambah lagi, dibutuhkan lebih sedikit waktu untuk mengisi sehingga pengguna cenderung untuk menyelesaikannya dengan baik.

c) Sertakan Ulasan Konsumen

Tahukah Anda bahwa 92% konsumen ragu untuk melakukan pembelian jika tidak ada ulasan pelanggan dan 97% mengatakan ulasan pelanggan menjadi faktor dalam keputusan mereka untuk melakukan pembelian. Reputasi dan eksistensi akan memengaruhi tingkat konversi. Itulah sebabnya mengapa Anda harus menyertakan bukti sosial yang bisa berupa ulasan maupun testimoni dari pelanggan.

d) Lacak Pengguna Situs Web

Sulit untuk meningkatkan rasio konversi jika tidak memahami bagaimana caranya pengguna dapat berinteraksi dengan situs web Anda. Dengan alat bantu analisis, Anda dapat melihat rekaman layar pengguna. Anda dapat melihat apa yang telah mereka klik saat mereka melewatkan sebuah tawaran, atau saat mereka memutuskan untuk keluar dari situs web.

e) Perkenalkan Proposisi Nilai Produk

Di setiap landing pages mana pun, proposisi nilai harus dikomunikasikan dengan jelas. Untuk itu, Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang siapa saja target konsumen serta persona calon pembeli. Tulis catatan khusus untuk target konsumen yang dituju. Misalnya, Anda dapat memperkenalkan keunggulan produk atau layanan serta ragam fiturnya. Manfaat inilah yang akan membantu calon pelanggan untuk bisa membeli dan menggunakan produk Anda.

f) Penuhi Ekspektasi Konsumen

Ketika seseorang mengeklik situs web Anda setelah membaca deskripsi meta di Google, calon pelanggan akan mengakses dan mengunjunginya. Anda harus bisa memberikan ekspektasi yang sama sesuai dengan cuplikan di halaman mesin pencari. Misalnya, jika mereka mengklik dan halaman tersebut hanya menyediakan tampilan yang sederhana, muncul kekecewaan dari mereka karena telah berekspektasi tinggi atas situs web Anda.

g) Buatlah CTA

Salah satu komponen penting dari sistem konversi adalah Call-To-Action (CTA). CTA bisa dilakukan dengan menawarkan unduhan, membagikan postingan di media sosial, atau berlangganan di buletin email (newsletter). Anda perlu menyertakan CTA di seluruh situs web dan landing page. Misalnya, ketika sebuah postingan blog memiliki tiga CTA yang mengarah ke satu penawaran. Satu di bagian bawah halaman, satu di bagian teks pendahuluan, dan satu lagi yang akan muncul setelah scrolling ke halaman bawah. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah Anda dapat mengakses CTA di bagian halaman mana saja.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: