Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani 'Ngemis' Agar Paman Sam Biayai Infrastruktur, Apa Untungnya buat Indonesia?

Sri Mulyani 'Ngemis' Agar Paman Sam Biayai Infrastruktur, Apa Untungnya buat Indonesia? Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven T Mnuchin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani Kerangka Kerja Sama untuk Memperkuat Pembiayaan Infrastruktur dan Pembangunan Pasar.

Prakarsa kerja sama dirancang untuk mencapai tujuan bersama Amerika Serikat dan Indonesia guna mendukung pembangunan infrastruktur melalui investasi berorientasi pasar sektor swasta.

Di bawah kerangka kerja sama ini, AS dan Indonesia akan mengatasi hambatan regulasi, pasar, dan legalitas terhadap investasi sektor swasta dengan berfokus pada pembangunan instrumen keuangan, pembiayaan proyek, pasar utang lokal, dan pasar modal.

Baca Juga: Cekal Anak Soeharto, Sri Mulyani Mau Cuci Tangan dari Kasus Century. Jangan Sewenang-wenang Bu!

Baca Juga: Faisal Basri Nyinyirin Anggaran Covid-19, Anak Buah Sri Mulyani Gak Terima

"Pembangunan infrastruktur sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pemulihan jangka panjang dari dampak Covid-19. Kerangka kerja ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan tujuan kita bersama dalam upaya menjawab kebutuhan infrastuktur melalui investasi berorientasi pasar sektor swasta," ujar Menteri Mnuchin, di Jakarta, Senin (21/9/2020).

Pertemuan pertama Kelompok Kerja di bawah perjanjian kerangka kerja ini akan diadakan secara virtual pada 22-23 September 2020.

Keterlibatan ini mendukung Strategi Indo-Pasifik Pemerintah AS yang lebih luas dengan melengkapi upaya yang sedang berlangsung di bawah Meningkatkan Pembangunan dan Pertumbuhan Melalui Energi (Asia EDGE) dan Jaringan Transaksi dan Bantuan Infrastruktur (ITAN).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika keberadaan pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang sangat menantang.

Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dan berupaya berkolaborasi dengan negara anggota Asian Development Bank (ADB) untuk menangani dampak pandemi Covid-19 di bidang kesehatan dan perekonomian.

Kerja sama dalam penanganan Covid-19 tidak hanya sebatas dalam usaha untuk menemukan vaksin saja, namun juga bersama-sama untuk membantu dalam pemulihan ekonomi.

"Dan karena itu saya katakan sekarang ini adalah situasi yang sangat menantang. Maka dari itu setiap pemimpin negara harus membutuhkan suatu kerjasama," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: