Kisah Perusahaan Raksasa: AXA, Jalan Panjang Taipan Asuransi yang Lagi Melejit
AXA Group adalah grup asuransi swasta yang didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan asuransi pada 1817. Bermarkas di Prancis, AXA dinobatkan menjadi grup asuransi terbesar kedua di negara itu dan terbesar ke-30 di dunia.
Pada 2019 AXA menduduki peringkat ke-46 dalam Global 500 versi Fortune. Di tahun itu perusahaan raksasa Prancis memperoleh pendapatan tahunan sebesar 125,5 juta dolar AS namun turun 16 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih yang berhasil dibukukan ada di angka 2,6 juta dolar AS. Dari angka tersebut di tahun itu, AXA duduk di belakang raksasa asuransi lain, Allianz.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Costco Wholesale, Ritel yang Dijuluki Si Raja Diskon
Tak perlu menunggu lama, posisi AXA dalam daftar tersebut berubah signifikan di tahun 2019. Dalam catatan di tahun itu, AXA menduduki peringkat 34 dengan total revenues sebesar 150 juta dolar AS dengan peningkatan sebesar 18,6 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan laba sebesar 70,9 persen menjadi 4,3 juta dolar AS menjadi berkah lainnya yang didapat di tahun itu.
Performa apik AXA sudah tercatat baik dalam sejarah. Kali ini, Rabu (23/9/2020), Warta Ekonomi bakal mengulas perusahaan raksasa tersebut. Dikutip dan diolah dari berbagai sumber relevan, kami sajikan uraian itu menjadi tulisan sebagai berikut.
Sebelumnya AXA belum bernama seperti sekarang. Awal mula perusahaan asuransi ini sudah ada sejak 1817. Konglomerat properti Prancis, Jacques-Theodore le Carpentier bersama 17 pemilik properti lainnya mendirikan Compagnie d'assurances Mutuelles contre L'incendie (perusahaan asuransi bersama untuk kebakaran). Itu adalah sebuah perusahaan asuransi kebakaran yang berlokasi di Rouen, Prancis.
Perusahaan didirikan atas dasar hukum yang berlaku. Dalam dokumen hukum milik perusahaan disebutkan bahwa setiap pemegang saham menjadi penanggung jawab sekaligus pihak yang diasuransikan setidaknya selama lima tahun. Perusahaan juga memiliki prinsip dasar kebersamaan. Artinya, pihak yang diasuransikan bisa disebut memiliki perusahaan itu.
Sebagai bisnis asuransi non-jiwa, perusahaan ini mulai bekerja menangani gedung-gedung. Perusahaan menandai setiap gedung yang diasuransikan dengan memasang plakat PACL (propriete assuree contre l'incendie atau properti yang diasuransikan terhadap kebakaran).
Pembayaran klaim atau penggantian biaya pertama kalinya terjadi pada 1819. Ketika itu, perusahaan harus membayar keurgian sebesar 7,5 franc Katedral Rouen yang hangus dilalap si jago merah. Itu dianggap sebagai peristiwa yang tak bisa dilupakan perusahaan dan para investor.
Perubahan besar terjadi setelah revolusi industri di awal abad ke-19. Selain mengubah iklim perekonomian Eropa, dengan adanya La Providence atau La Paternelle yang dibuat masing-masing 1838 dan 1843 mengharuskan perusahaan memperluas aktivitas bisnisnya.
Adolphe Lanne, manajer grup yang bekerja sejak 1832 memutuskan mendirikan dua perusahaan baru. Pertama Mutualite Immobiliere, sektor bisnis yang memastikan bisa membagi risiko. Kedua, Mutualite Mobiliere yang berspesialisasi dalam perkebunan bergerak.
Sejak 1881, dua perusahaan di atas digabungkan kembali dengan satu nama yakni Ancienne Mutuelle (AM). Itu terjadi di bawah pemimpin baru, M Masselin. Dan, dari orang itu pulalah, ide menawarkan asurasni jiwa muncul. Dengan cara inilah lahir perusahaan asuransi jiwa baru, yaitu Mutuelle Vie.
Dalam Perang Dunia II, kantor baru perusahaan dibom oleh pasukan Amerika Serikat (AS). Kerugian ini diikuti dengan kematian Gaston de Payenneville, pimpinan perusahaan sejak 1913, yang tewas di kantornya itu.
Segera kebutuhan akan struktur organisasi yang lebih ketat menjadi jelas. Perubahan ini dicapai pada 1946 dengan konstitusi Groupe Ancienne Mutuelle di bawah kepemimpinan Andre Sahut d'Izarn. Kemajuannya yang stabil dan mantap berlangsung hingga tahun 1970-an.
Pada 1948, Groupe berkembang pesat sekali lagi, dengan membuktikan validitas moto mereka, yakni "E cinere suo revide" atau "bangkit kembali dari abunya."
Dari pertengahan 1940-an hingga 1970-an, Groupe mengalami pertumbuhan yang stabil meski tidak signifikan. Terjadi pula beberapa capaian melalui merger dengan perusahaan asuransi lainnya.
Yang pertama terjadi pada 1946 dengan Ancienne Mutuelle du Calvados. Kesepakatan itu dibuat pada 1819 dan merupakan kolaborator lama Ancienne Mutuelle.
Kemudian pada 1950 Mutuelle d'Orleans meminta untuk bergabung dengan Groupe, melalui Mutuelle Vie. Alasannya sederhana yakni mereka adalah sama-sama perusahaan asuransi jiwa.
Berikutnya adalah perusahaan asuransi jiwa Mutualite Gerale, yang juga dikenal karena mengasuransikan komune Prancis. Komune merupakan wilayah kota, atau bagian di dalam kota itu, dengan status hukum individu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: