Dr Tirta Buka-bukaan Lagi, Borok Covid di Jatim Ditelanjangi: Pak Jokowi Gak Tahu Apa-Apa!
Dokter Tirta Mandira Hudhi kembali membuat pernyataan heboh. Sebab, kali ini ia membeberkan bukti bahwa pandemi virus Corona atau Covid-19 telah ditunggangi oleh kepentingan politik antara Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya.
Ia menyebut bukti yang ia dapatkan dari staf humas Pemkot Surabaya bernama Tito Adam yang mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim telah mengubah data terkait Covid-19 milik Pemkot Surabaya. Baca Juga: Terbongkar Semua oleh Dr Tirta Soal Rapid Test: Ini Pure Bisnis! Gak Nyangka..
"Ayo Pemprov Jatim klarifikasi, ini data saya dapatkan dari saudara Tito Adam, staf humas Pemkot Surabaya, Bu Risma memilih untuk diam mengakhiri drama tersebut dan akhirnya menggunakan anggarannya sendiri untuk swab gratis," katanya dalam instragram live-nya seperti dikutip, Senin (28/9/2020). Baca Juga: Posisi Plt Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Terkesan "Dipaksakan", DPRD Minta SK Dibatalkan
Lanjutnya, data yang dimaksud adalah data penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Jawa Timur terkait penggunaan masker selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih rendah.
Ia menyebut penelitian itu disusun oleh Pemkot Surabaya bersama Persakmi dan Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya selama 19-23 Mei 2020 dengan subjek wilayah Jawa Timur.
"Lalu di bulan Juni datanya sama, tapi diubah (oleh Pemprov Jatim) tanggal lokasinya beda, terus di-serahin ke pak Presiden, pak presiden marah ke bu Risma, ini awal mulanya Bu Risma dihujat, edan gak bro, pak Jokowi tu gak tau apa-apa loh, cuma dateng mau survei kenapa dikasih data seperti itu," jelasnya.
Karena itu, Presiden Jokowi saat survei ke Surabaya mengatakan 70 persen warga Surabaya tak menggunakan masker selama pandemi Covid-19 yang membuat Surabaya dicap sebagai zona hitam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: