Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mayoritas Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat RI Telan Pil Pahit! Ini Daftarnya!

Mayoritas Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat RI Telan Pil Pahit! Ini Daftarnya! Kredit Foto: Sudut Energi

4. Indika Energy - Sudwikatmono

Emiten batu bara berikutnya yang juga dimiliki oleh konglomerat adalah PT Indika Energy Tbk (INDY). Perusahaan tambang itu dimiliki secara tidak langsung melalui Indika Inti Investindo oleh Agus Lasmono Sudwikatmono, putra bungsu dari konglomerat Sudwikatmono. 

INDY merupakan entitas induk dari PT Petrosea Tbk (PTRO). Meskipun begitu, kinerja INDY sepanjang semester I 2020 tidak lebih baik daripada Petrosea. Pasalnya, INDY menelan rugi sebesar US$21,92 juta atau setara Rp324 miliar pada semester I 2020. Padahal, semester I 2019 lalu INDY masih untung sebesar US$12,67 juta. 

Anjloknya laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan perusahaan yang tertekan di tengah pandemi Covid-19. Sampai dengan Juni 2020, pendapatan INDY tercatat turun 18,26% dari US%1,38 miliar menjadi US$1,13 miliar. Jika dibedah, sumber-sumber pendapatan INDY juga kompak menurun dalam enam bulan pertama tahun ini. 

INDY hanya mampu mengantongi pendapatan kontrak dan jasa sebesar US$323,01 juta pada semester I 2020, sedangkan tahun sebelumnya mencapai US$382,66 juta. Berikutnya, pendapatan dari penjualan batu bara juga menurun dari US$974,42 juta pada Juni 2019 menjadi US$795,54 juta pada Juni 2020. Penjualan batu bara tersebut terdiri atas pelanggan luar negeri dan dalam negeri dengan nilai masing-masing sebesar US$557,71 juta dan US$237,81 juta.

Kinerja keuangan INDY kian tertekan ketika beban penjualan, umum, dan administrasi membengkak dari US$71,65 juta pada tahun lalu menjadi US$76,69 juta pada tahun ini. Untungnya, beban pokok penjualan mampu diperbaiki dari US$1,45 miliar pada Juni 2019 menjadi US$954,65 juta pada Juni 2019. Begitu pun dengan beban keuangan yang ditekan dari US$51,55 juta menjadi hanya US$47,62 juta pada enam bulan pertama tahun ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: