Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Azerbaijan, Negara Islam Mayoritas Syiah Terbesar Setelah Iran

Azerbaijan, Negara Islam Mayoritas Syiah Terbesar Setelah Iran Kredit Foto: Azerbaijan's Presidential Press Office
Warta Ekonomi, Jakarta -

Azerbaijan merupakan bagian negara Kaukasus diantara Eropa dan Asia Barat. Jatuhnya Uni Soviet dan runtuhnya ideologi komunis telah sangat memengaruhi masyarakat Azerbaijan.

Selama bertahun-tahun sejak kemerdekaannya, penduduk telah mencoba untuk pulih dari tujuh dekade totaliterisme serta menjauh dari ateisme.

Baca Juga: Mengupas Masalah Penyebab Pecahnya Perang Armenia Vs Azerbaijan

Kini mayoritas penduduk Azerbaijan memeluk Islam dengan jumlah tidak kurang dari 99,2 persen dari total penduduk menurut sensus 2014 sebanyak 9.494.600 jiwa. Sebanyak 85 persen di antaranya adalah Muslim Syiah dan sisanya adalah Muslim Sunni. 

Persentase Syiah yang besar itu menjadikan Republik Azerbaijan negara dengan populasi Muslim Syiah terbesar kedua setelah Iran. Agama lain yang dianut di sana adalah Kristen dan sejumlah keyakinan lain seperti Zoroastrianisme.

Di Azerbaijan, Sunni dan Syiah cukup rukun terbukti dengan satu masjid yang telah mereka gunakan bersama. Di Masjid Haidar di Azerbaijan, baik Muslim Sunni dan Syiah berkumpul setiap Jumat untuk sholat. 

Masjid Haidar merupakan masjid terbesar di Azerbaijan dan di seluruh Kaukasus, dibangun hanya lima tahun yang lalu di Baku, tetapi telah menjadi simbol perdamaian, toleransi, dan persatuan.  Baik Muslim Sunni dan Syiah ibadah bersama di sini setiap Jumat. 

"Masjid kami. Masjid Haidar unik, semua orang di sini setara tidak ada perbedaan Sunni atau Syiah," kata Arif Novruzov, seorang Muslim Sunni yang sholat di Masjid Haidar.  

Rufar Garayev, seorang Muslim Syiah yang juga menghadiri Masjid Haidar setuju.

"Saya seorang Muslim Syiah. Itu pilihan saya. Tetapi kami juga memiliki Muslim Sunni di Azerbaijan dan kami melihat mereka sebagai saudara kami.”

Ini adalah gaya hidup mereka selalu dan akan selalu begitu.  Tidak seperti negara lain, ada stabilitas di negara ini.   

Fargana Gasimova seorang penyanyi Azerbaijan memiliki kenangan tentang Islam selama periode Soviet adalah sebuah keyakinan yang harus disembunyikan. 

Kakek neneknya akan sholat dan berpuasa secara diam-diam, berhati-hati untuk menyamarkan agama mereka dari aparat pengintai pemerintah Soviet.  

“Kami tidak diizinkan untuk berdoa atau mengenakan jilbab (jilbab) di Azerbaijan selama Uni Soviet,” katanya kepada Al Jazeera, menggunakan singkatan dari Uni Republik Sosialis Soviet, atau Uni Soviet. 

“Hanya Ateisme yang disebarkan ke seluruh Uni Soviet, termasuk Azerbaijan,” tambahnya.  

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: