Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan yang dihadiri purnawirawan TNI termasuk eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo sempat diwarnai kericuhan. Jadi sorotan, Gatot pun menjelaskan kronologi persoalan peristiwa tersebut.
Dia mengaku hadir ziarah dan tabur bunga ke TMP Kalibata atas undangan dari Letnan Jenderal TNI Mar (Purn) Suharto. Kata Gatot, status Suharto sebagai ketua Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN).
Menurut Gatot, Suharto memintanya untuk menjadi inspektur upacara atau irup di TMP. Namun, ia menolak permintaan tersebut dan hanya ingin jadi peserta upacara.
Baca Juga: Gatot Tabur Bunga di TMP Kalibata, Ratusan Orang Demo, Akibatnya Ricuh
Baca Juga: Gembar-gemborkan PKI, Harta Kekayaan Gatot Menjulang Tinggi, Gak Ada Utang Pula!
"Jadi, saya perlu jelaskan dulu. Saya hadir ke sana atas undangan Letnan Jenderal Marinir Soeharto sebagai ketua PPKN, beliau minta saya sebagai irup. Saya bilang jangan irup, saya peserta upacara saja. Karena bapak sebagai pimpinan PPKN," ujar Gatot dalam wawancara dengan tvOne yang dikutip pada Jumat (2/10/2020).
Dia menekankan, agenda para purnawirawan ke TMP akan menggelar ziarah terpimpin yang rangkaian aktivitasnya selain ziarah dan tabur bunga tentu ada upacara.
Gatot pun mengaku sudah bertanya ke Suharto soal izin ziarah ke Garnisun TNI. Ia menyampaikan, dari pengakuan Suharto bahwa izin saat itu dalam proses. Maka itu, ia meminta perwakilan upacara adalah dari Garnisun.
"Itu sudah dilaksanakan. Nah, pada saat saya ke sana, sudah banyak orang. Saya pun bingung, karena sepanjang saya masih tentara, sudah beberapa puluh kali saya ikut upacara dan lain sebagainya di taman makam pahlawan tidak pernah banyak tentara dan polisi," ujar eks kepala staf TNI AD (KSAD) itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti