Sehingga, masyarakat harus melakukan adaptasi agar tidak tertular COVID-19. “Kita pahami bersama bahwa COVID-19 ini penyakit yang disebabkan oleh virus dan menularkan dari yang membawa virus ini kepada orang lain yang rentan. Dengan merubah perilaku maka mencegah terjadinya penularan,” kata Yuri.
Dengan disiplin menjalankan perubahan perilaku artinya juga akan mengurangi beban tenaga kesehatan. Bahkan, kata Yuri beberapa tenaga kesehatan juga terdampak COVID-19 dan kemudian gugur dalam menjalankan tugasnya.
“Ini kesedihan kita bersama, ini duka kita yang mendalam. Karena dengan demikian pasti akan mengurangi kapasitas rawatan yang ada di rumah sakit. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama,” jelasnya.
Oleh karena itu, Yuri mengajak seluruh masyarakat yang menjadi tulang punggung pengendalian COVID-19 ini jalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
“Kita yang bisa menghentikan sebaran ini. Tetap gunakan masker dengan cara yang benar, jaga jarak setidak-tidaknya lebih dari satu meter dan rajin mencuci tangan. Ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan peran saudara-saudara sekalian menjadi penentu di dalam memutuskan rantai penularan COVID-19 ini,” paparnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu dalam sebuah diskusi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih memberikan dua solusi yang bisa dilakukan menyikapi penambahan kasus COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Pertama yakni menambah kapasitas pelayanan terutama di rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19.
“Memang ada dua hal penting yang harus kita siapkan. Yang pertama memang menambah kapasitas pelayanan,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami