Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Nasib 9 Perusahaan Milik Konglomerat Mu'min Ali Gunawan Sang Bos Panin

Begini Nasib 9 Perusahaan Milik Konglomerat Mu'min Ali Gunawan Sang Bos Panin Kredit Foto: Lahan Industri

3. Panin Sekuritas

Gurita bisnis Panin grup juga merambah ke sektor jasa keuangan melalui PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), yakni merupakan perusahaan broker saham yang berbasis di Jakarta. Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, PANS menanggung rugi bersih sebesar Rp121,31 miliar pada semester I 2020. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan tahun lalu yang tercatat untung sebesar Rp135,63.

Jatuhnya kinerja keuangan hingga berujung merugi itu tidak lain terjadi karena PANS membukukan pendapatan minus pada Juni 2020, yakni negatif Rp4,07 miliar. Padahal, pada semester I 2019, pendapatan PANS tercatat positif sebesar Rp276,56 miliar.

Jika dibedah, pendapatan kegiatan manajer investasi menyumbang porsi terbesar bagi PANS, yakni mencapai Rp71,60 miliar. Namun, kontribusi itu menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp91,85miliar.

Penyumbang terbesar berikutnya adalah pendapatan bunga dan dividen yang tumbuh secara tahunan dari Rp59,89 miliar menjadi Rp64,19 miliar. Begitu pun juga dengan pendapatan komisi transaksi perantara perdagangan efek yang naik dari Rp39,77 miliar menjadi Rp41,12 miliar.

Namun pada saat yang bersamaan, PANS menanggung rugi perdagangan efek yang belum direalisasikan sebesar Rp180,19 miliar, sedangkan tahun sebelumnya untung sebesar Rp80,41 miliar. Ditambah lagi, PANS membukukan rugi usaha sebesar Rp96,85 miliar, berbanding terbalik tahun lalu yang laba usahanya mencapai Rp106,89 miliar.

Meskipun begitu, rugi bersih yang ditanggung PANS sedikit tertahan oleh keberhasilan perusahaan mengikis beban lain-lain dari Rp17,51 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp13,06 pada Juni 2020.

4. Panin Financial

PT Panin Financial Tbk (PNLF) merupakan anggota Panin grup yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Dalam kurun waktu enam bulan pertama tahun ini, PNLF mengantongi laba bersih sebesar Rp797,17 miliar. Capaian tersebut merosot 15,18% dari semester I 2019 yang kala itu mencapai Rp939,85 miliar.

Melansir dari laporan keuangan perusahaan, pendapatan PNLF tertekan hingga 55% dari Rp2,29 triliun per Juni 2019 menjadi hanya Rp1,04 triliun per Juni 2020. Penyumbang terbesar terhadap pendapatan PNLF adalah premi, di mana secara tahunan kontribusinya menurun dari Rp1,85 triliun menjadi Rp1,17 triliun. Pendapatan hasil investasi juga tercatat turun dari Rp347,66 miliar pada tahun lalu menjadi Rp320,09 pada tahun ini.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, PNLF membukukan klaim dan manfaat sebesar Rp346,49 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini. Angka tersebut menurun signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,62 triliun. Kemudian, pada periode yang sama, PNLF mencatat beban lainnya mengalami peningkatan, yakni dari Rp383,12 miliar menjadi Rp405,69 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: