Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan dua pilar utama yang bisa memperkuat sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia hingga mampu berdaya saing. Dua pilar utama itu, kata Ma'ruf, melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta penguatan dana sosial.
"Ekonomi Kerakyatan di negeri ini akan kuat dan berdaya saing apabila ditopang oleh dua pilar utama. Kedua pilar ini harus memperoleh perhatian dari semua kalangan," kata Ma'ruf dalam sambutannya di acara Hari Lahir ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) yang digelar virtual, Jumat (9/10). Baca Juga: Maruf Amin: Program Santripreneur UKMK Sawit sebagai Gus Iwan
Ma’ruf mengatakan, kesuksesan pengembangan dan pemberdayaan UMKM merupakan pintu gerbang terwujudnya keadilan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan di Indonesia. Hal ini lantaran, sebagian besar warga Nahdlatul Ulama juga bergerak di sektor UMKM.
"Gerakan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai sektor yang paling banyak menjangkau masyarakat," ujar Ma'ruf.
Sedangkan, pilar kedua, kesuksesan gerakan penguatan dana sosial atau filantropi berupa optimasi potensi Zakat, Infak, Shadaqah dan wakaf sebagai dana sosial Islam (Islamic Social Fund). Wapres menilai potensi dana sosial dari NU sangat besar mengingat NU adalah organisasi umat Islam terbesar di Indonesia bahkan mungkin di dunia.
"Dengan jumlah warga NU yang mencapai lebih dari 100 juta individu, potensi Zakat, Infak, Shadaqah dan wakaf dari warga NU tentu sangat besar," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: