Ogah Ditunda, PDIP Berdalih Pilkada Lahirkan Pemimpin Jawab Tantangan Covid-19
PDI Perjuangan (PDIP) menyebutkan legitimasi rakyat sangat dibutuhkan demi menghadirkan pemimpin yang mampu menjawab tantangan pandemi Covid-19. DPP PDIP memandang pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 adalah momentum melahirkan pemimpin-pemimpin negarawan yang menghasilkan solusi substansial di tengah pandemi Covid-19.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan sosok Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin berasal dari rakyat sehingga legitimasinya sangat kuat dalam mengambil kebijakan. Karena itu, kebijakan pemerintah saat ini dasarnya untuk melindungi dan memberikan kepastian.
Ia mengatakan pandemi Covid-19 telah membawa arah bangsa ke dalam kondisi yang sulit, baik dari sosial, ekonomi, dan kesehatan. Karena itu, menurut Hasto, pilkada harus ditempatkan sebagai sebuah konsolidasi untuk mengamankan seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga: Gelombang PHK Meningkat, Politikus PDIP Salahkan Anies: PSBB Sudah Tak Relevan
"Jangan sampai di tengah krisis kemudian tidak ada suatu kepemimpinan yang memiliki legitimasi, legalitas yang sangat kuat untuk mengambil suatu tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan rakyat. Kita semua memahami enggak ada pemimpin yang mau mengorbankan rakyatnya," kata Hasto dalam diskusi virtual yang digelar Pemuda Muhammadiyah dengan tema Corona dan Benang Kusut Pilkada 2020 pada Sabtu (10/10/2020) malam.
Ia juga mengatakan DPP PDIP sudah menunjukkan komitmen demi memastikan pilkada sukses di tengah pandemi Covid-19. PDIP mengeluarkan kebijakan-kebijakannya untuk patuh serta disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Pada 4 Februari 2020 yang lalu, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, telah menyosialisasikan pencegahan Covid-19. Pada Maret selanjutnya, PDIP mengeluarkan instruksi kepada kadernya untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan rempah-rempah yang dimiliki Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti