Pemerintah terus mematangkan rencana pembelian vaksin Covid-19 dari produsen vaksin di China. Guna memastikan kualitas dan kehalalan vaksin Covid-19, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, dan Bio Farma akan bertolak ke China pada lusa, Rabu (14/10/2020).
Dalam hal ini, tim akan melihat vaksin yang diproduksi oleh Sinovac dan Cansino. Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di Uni Emirat Arab karena diproduksi di sana.
Dirut Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan, kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.
Baca Juga: Doni Monardo: 60% Dokter Gugur karena Covid-19 Ditulari OTG
"MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42," ujarnya, Senin (12/10/2020).
Terkait pembelian vaksin dari ketiga produsen tersebut, jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
Untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100.000 vaksin (single dose) pada November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021. G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.
Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: