Kisah Perusahaan Raksasa: Huawei, Taipan China yang Sukses Bikin AS Ketar-Ketir
Di tengah iklim persaingan dengan Amerika Serikat yang semakin ketat, China mau tidak mau mesti melakukan perlawanan signifikan. Adu urat terlihat salah satunya dalam sektor panas persaingan tersebut adalah teknologi dan komunikasi. Di sektor ini, pemegang kuasanya adalah Huawei Company.
Raksasa teknologi dan komunikasi Huawei itu berusaha keras menampilkan dirinya pada dunia sebagai perusahaan yang terbuka, transparan, dan dapat dipercaya. Namun langkahnya tidak selalu mulus. Salah satu alasannya menurut Huawei sendiri tidak bisa dijawab dengan penjelasan yang sederhana.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Marathon Petroleum, Menjadi Konglomerat Minyak Berkat Tangan Miliuner AS
Selain tensi yang menegang dengan China, rupanya Huawei masih berkutat dengan konflik internal perusahaan. Namun bagi Huawei yang paling dikhawatirkan adalah kecurigaan AS soal undang-undang baru China yang mengharuskan perusahaan dalam negeri membantu pekerjaan intelijen nasional.
Terlepas dari itu, catatan finansial Huawei dapat dikatakan cukup baik dan mengalami peningkatan. Pada 2018, raksasa dari China hanya duduk di peringkat 72 dunia dengan pendapatan tahunan sebesar 89,31 miliar dolar AS dalam Global 500 versi Fortune.
Pada 2019, peringkat Huawei naik lagi dari 72 ke nomor 61 dunia. Peningkatan sebesar 22,1 persen pada revenue tahunan dari 89,31 miliar dolar menjadi 109 mmiliar dolar AS adalah faktor pendukung utama. Di tahun ini, perusahaan memperoleh laba bersih sekitar 8,95 miliar dolar AS.
Lantas setahun kemudian, Huawei mampu duduk di posisi 50 besar dunia. Dalam tahun ini, kenaikan 14 persen pendapatan tahunan menjadi 124,31 miliar dolar AS jadi alasan pertama Huawei duduk di posisi 49 dunia. Raksasa telekomunikasi juga membukukan laba bersih lebih dari 9 miliar dolar dengan rerata kenaikan 1,2 persen pertahun.
Berangkat dari penjelasan ini, Warta Ekonomi bakal mengulas kisah perusahaan raksasa Huawei ke dalam sebuah artikel. Berbekal sejumlah sumber, pada Rabu (14/10/2020) ini, kami sajikan uraian tersebut menjadi tulisan sebagai berikut.
Mula-mula, kesuksesan Huawei bermuara pada dua elemen dasar yakni lingkungan teknologi yang berubah dan kreativitas orang-orang China. Sejak 1980-an, China ikut terseret dalam arus pembangunan ekonomi terbesar dalam sejarah. Keberhasilan kebijakan reformasi dan keterbukaan masa Deng Xiaoping sebagai alasan berikutnya yang sangat menguntungkan Huawei.
Aktor utama di balik Huawei, Ren Zhengfei yang ketika tahun 1987 berusia 44 tahun mendirikan perusahaan perdagangan peralatan telekomunikasi di Shenzhen, China. Pria ini hanya menggunakan modal awal sebesar 21.000 yen.
Huawei memulai bisnisnya sebagai agen penjual sakelar untuk perusahaan Hong Kong. Menurut sang pendiri yang juga seorang purnawirawan militer Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) itu perusahaannya juga dibentuk sebagai layanan konsultasi dan operasi untuk sebagaian besar perusahaan di CHina dan luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: