Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi, kerap menemui masalah soal BPJS Kesehatan. Warga yang jadi peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin karena jatuh sakit yang membuat mereka tak bisa bekerja.
Padahal, mereka bukan dari golongan warga tidak mampu. Bahkan tak masuk dalam daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Dulur-dulur arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka rela membayar BPJS secara mandiri. Gajinya tidak besar tapi juga tidak kecil. Makanya mereka enggan dianggap warga miskin karena merasa masih banyak warga yang lebih berhak dibayarkan BPJS-nya oleh pemkot," kata Eri dalam keterangannya pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
Baca Juga: Puluhan Ribu Peserta BPJS Kesehatan Jakarta Barat Nunggak, Yuk Relaksasi.
Namun, kata Eri, masalah muncul saat mereka sakit hingga tak bisa bekerja. Akibatnya, mereka tak mampu membayar BPJS. Menunggu dibayarkan pemkot juga tak mungkin karena mereka tidak termasuk dalam MBR. "Akhirnya banyak yang wadul ke saya. Setelah selama ini ikut secara mandiri, sebagai komitmen mereka meringankan beban Pemkot Surabaya, saat kesusahan apa bisa dibantu?" ujarnya.
Apalagi sering ada ketidaksingkronan antara pemerintah pusat dan pemerintah kota. Warga yang sebelumnya masuk dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran) tiba-tiba karena beberapa hal tidak lagi lagi dijamin tanpa sepengetahuan mereka. Saat berobat, mereka baru tahu ketika harus membayar sendiri.
Dari situlah Eri punya gagasan. Agar problem tersebut langsung bisa segera terselesaikan, semua warga yang bergaji di bawah Rp10 juta otomatis BPJS-nya dibayarkan Pemkot Surabaya. "Pemkot ini juga bingung. Kalau memang sudah tidak masuk dalam PBI pusat, kami siap membantu," kata mantan Kepala Bappeko Surabaya itu.
Baca Juga: BPJS Kena Semprit Luhut, Terawan Langsung Tebar Janji Segera Bayar Klaim
Eri mengatakan, kemajuan Kota Surabaya harus berdampak langsung pada warga. Salah satunya dalam pemberian jaminan sosial warga. Jangan sampai di tengah pembangunan Kota Surabaya yang pesat masih ada warga yang kesulitan membayar ongkos berobat.
"Begitu juga dalam hal pendidikan. Tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Fasilitas pendidikan tambahan seperti guru les akan kita sediakan di balai-balai RW agar tidak ada siswa sekolah kalah bersaing dengan siswa kaya karena yang kaya ikut les mahal," katanya.
Sekretaris RW 02 Kelurahan Kebonsari Bambang Supriyanto mengatakan, Eri adalah sosok yang peduli pada kampung-kampung kecil di daerah pinggiran. Sama seperti Wali Kota Tri Rismaharini yang selalu memberi perhatian pada lingkungan warga kecil.
"Risma sudah memberi bukti nyata terhadap kemajuan Surabaya. Bukan hanya sekadar embel-embel, tapi hasil kerjanya benar-benar bisa dinikmati seluruh wong cilik di Surabaya. MasEri yang dipercaya Bu Risma untuk meneruskan kebaikannya, pasti bisa melakukan hal yang sama seperti Bu Risma," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri