Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Belum Berakhir, Kekayaan Orang Terkaya Eropa Melonjak Rp122 Triliun!

Pandemi Belum Berakhir, Kekayaan Orang Terkaya Eropa Melonjak Rp122 Triliun! Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya Eropa dan juga Prancis, Bernard Arnault sang taipan barang mewah LVMH mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis mereka menguat di kuartal ketiga. Hal ini seiring tingginya permintaan produk Louis Vuitton dan Dior yang turut mengimbangi penurunan di lini lain akibat Covid-19.

Dilansir dari Yahoo Finance di Jakarta, Selasa (20/10/2020) pengumuman tersebut menunjukkan kekayaan bersih Bernard Arnault ikut melonjak hingga USD8,3 miliar (Rp122 triliun). Pria berusia 71 tahun ini pun menjadi orang terkaya ke-5 di dunia setelah Jeff Bezos, Bill Gates, Elon Musk dan Mark Zuckerberg, berdasarkan Bloomberg Billionaires Index.

Baca Juga: Orang Terkaya Jepang Bakal Terus Kawal Merger Grab dan Gojek

Sebelum pandemi melanda, kekayaan bersih Arnault melonjak karena LVMH membukukan pendapatan rekor. Sayangnya, setelah corona yang memaksa menutup toko-toko retail dan mengurangi jumlah karyawan, menggerus hampir 50% kekayaan pribadi Arnault.

Pada Januari 2020, kekayaan Arnault mencapai USD109 miliar (Rp1.603 triliun), namun kekayaan Arnault sempat hanya mencapai USD77 miliar (Rp1.132 triliun) sebelum peningkatan baru-baru ini sebanyak USD8,3 miliar dan membawa kekayaannya ke angka USD95,2 miliar (Rp1.400 triliun).

Meski demikian, pendapatan LVMH meningkat 12% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, penjualan merek Hennessy Cognac tetap stabil, didorong oleh konsumsi yang kuat di AS.

Sebagaimana diketahui, pandemi virus corona telah menghantam industri barang mewah karena para pembelanja kaya menunda pembelian. Selain itu juga karena adanya kebijakan pembatasan perjalanan membatasi pelanggan China berbelanja.

Selain itu, merek jam tangan dan perhiasan LVMH, Bulgari dan Tag Heuer, menderita parah karena wisatawan China dan Asia lainnya terjebak di rumah dan tidak berbelanja ke luar negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: