Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Getol Kritik Pemerintah, MUI Pasang Badan buat Jokowi-Maruf: Jangan Mudah Ngecap Gagal!

Getol Kritik Pemerintah, MUI Pasang Badan buat Jokowi-Maruf: Jangan Mudah Ngecap Gagal! Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). Ratas tersebut membahas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2021 dan rencana kerja pemerintah tahun 2021. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan jangan mudah menyimpulkan, apalagi menyalahkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah gagal. Ia menilai pemerintah saat ini baru berjalan satu tahun saja.

"Karena, saya yakin siapa pun yang menjadi presiden di negeri ini, sekarang ini, pasti juga tidak akan mampu menghindarinya karena masalah ini tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan Covid-19," ujar Abbas di Jakarta, Senin (19/10/2020).

Ia menilai Covid-19 tidak hanya melanda dan merontokkan perekonomian negeri ini. Tapi, juga telah melanda dan merontokkan perekonomian negara-negara lain di dunia, termasuk perekonomian negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, serta juga China.

Baca Juga: Setahun Rezim Jokowi Jilid Dua: Ekonomi, Hukum, hingga Politik Ambyar!

"Dengan rontok dan bermasalahnya ekonomi mereka oleh Covid-19, maka ekonomi kita tentu dengan sendirinya juga akan bermasalah. Karena ekonomi kita dan ekonomi negara-negara lain tersebut juga sudah terlalu jauh dan dalam berintegrasi dengan ekonomi dunia," ujar Abbas.

Hari ini (20/10) genap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama satu tahun. Abbas menilai ada satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari peristiwa yang menyertai perjalanan pemimpin kita itu, yaitu pemimpin kita harus selalu siap untuk menghadapi krisis.

"Agar setiap terjadi krisis, kita tidak terlalu kaget dan terpukul. Meminjam istilah Bung Hatta (Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Mohammad Hatta), kita harus benar-benar bisa membuat dan membenahi ekonomi nasional kita dengan memperbesar tenaga beli rakyat. Produksi yang kita lakukan harus ditujukan pertama-tama dan utama adalah untuk kepentingan ke dalam yaitu untuk memenuhi kebutuhan rakyat," kata Abbas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: