Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yang Paling Ditunggu Manusia, Apa Itu Vaksin Corona?

Yang Paling Ditunggu Manusia, Apa Itu Vaksin Corona? Ilustrasi vaksin. | Kredit Foto: Creative Commons
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini banyak orang sangat berharap kehadiran vaksin dapat mengakhiri pagebluk Covid-19. Lalu apa vaksin dan bagaimana cara kerjanya? Dalam program Hidup Sehat TvOne, praktisi kesehatan dr. Lula Kamal menjelaskan bahwa vaksin adalah bahan antigenik yang di masukkan ke tubuh yang tujuannya agar kebal terhadap suatu penyakit tertentu.

Dia juga menjelaskan bahwa vaksin sendiri terbuat dari beberapa produk biologi dan bagian dari virus atau bakteri, maupun virus atau bakteri yang sudah dilemahkan. Cara kerja dari vaksin ini sendiri dalam tubuh, vaksin dibuat untuk tubuh memproduksi antibodi sehingga bisa menangkal virus dan bakteri penyebab penyakit.

"Vaksin itu bukan obat. Cara kerja vaksin hanya membuat latihan tubuh supaya tubuh sudah tahu musuhnya kalau ketemu musuhnya tahu gimana mengalahkan," ujar dia.

Baca Juga: Evaluasi PKS: Aktivis Ditangkapi, Dana Buzzer Lebih Besar dari Dana Vaksin Covid-19

Namun untuk mendapatkan vaksin sendiri butuh proses yang panjang. Mulai dari tahap penelitian dasar, uji klinis pada hewan dan uji klinis pada manusia.

"ketika uji hewan keamanan baru tingkat ke uji klinis, itu ada tiga tahap. Uji tahap tiga itu, coba masyarakat agar tahu keamanan lebih jauhnya, efektivitas sejauh apa, berapa dosis optimal. Selama itu, penelitian jalan terus sampai dapat vaksinasi dengan dosis yang optimal," tutur dia.

Setelah lulus semua tahapan uji klinis dan mendapat persetujuan untuk digunakan, nantinya ada sejumlah efek samping ketika vaksin disuntikkan. Namun, Lula menjelaskan bahwa efek tersebut sangat minim.

"Vaksin untuk COVID-19 yang tengah uji coba di Bandung, 1.620 orang. Efeknya minimalis hanya 20 persen efek sampingnya, demam, bengkak di tempat suntikan, terasa sakit di area suntikan selama beberapa hari. Kalau ada efek samping buruk selama uji coba langsung dihentikan dengan cepat," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: