Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warisan Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf: Utang Menggunung, Kemiskinan Meningkat

Warisan Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf: Utang Menggunung, Kemiskinan Meningkat Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Sementara itu, Debt to Service Ratio (DSR) berada di level 29,5% atau terus memburuk pada kuartal ke II-2020. DSR merupakan indikator kemampuan bayar utang luar negeri.

Bhima juga mencatat sejumlah masalah ekonomi yang terjadi saat ini. Kata dia, ULN Indonesia semakin tinggi pada saat pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi hingga menyentuh minus 5,32%, akibat terlambatnya penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Sementara China yang merupakan negara asal pandemi justru mencatatkan pertumbuhan positif di angka 3,2% di periode yang sama. Vietnam juga tumbuh positif 0,3% karena adanya respons cepat pada pemutusan rantai pandemi, dengan lakukan lockdown dan merupakan negara pertama yang memutus penerbangan udara dengan China.

Baca Juga: Milenial Bikin Sri Mulyani Semringah, Gembiranya Gak Ketulungan

Di sisi lain, stimulus kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hanya dialokasikan 12% sementara korporasi mendapatkan 24 persen dari program stimulus tersebut. "Ini ada ketimpangan yang nyata antara penyelamatan kesehatan dibandingkan ekonomi," kata dia.

Permasalahan lain yang dicatat Bhima, adalah tren kemiskinan dalam negeri yang terus membengkak. Bahkan, diperkirakan mencapai lebih dari 12-15% akibat jumlah orang miskin baru yang meningkat. Berdasarkan Data Bank Dunia, terdapat 115 juta kelas menengah rentan miskin yang dapat turun kelas akibat bencana termasuk pandemi Covid19.

Di saat bersamaan justru banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Diperkirakan jumlah karyawan yang di-PHK dan dirumahkan mencapai 15 juta orang. Dia bilang, dari hasil survei Asian Development Bank (ADB) menunjukkan UMKM di Indonesia terus mengurangi jumlah karyawan setiap bulannya.

"Situasi di 2020 sangat berbeda dari krisis 1998 dan 2008 di mana PHK di sektor formal dapat ditampung di sektor informal UMKM. Saat ini 90 persen UMKM membutuhkan bantuan finansial untuk memulai usahanya kembali," kata dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: