Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritik MUI ke Pemerintahan Jokowi-Maruf: Banyak Kekurangan

Kritik MUI ke Pemerintahan Jokowi-Maruf: Banyak Kekurangan Kredit Foto: Viva

Maka, produksi yang harus ditujukan pertama-tama dan utama adalah untuk kepentingan ke dalam, yaitu untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Ini bukan berarti ekspor tidak penting, tapi sifat dari ekspor itu yang berubah dari sebagai tujuan yang pertama dan utama menjadi bertujuan untuk membayar impor dari barang-barang yang diperlukan untuk pembangunan.

Karena, dalam konsep ini yang menjadi tekanan adalah bagaimana bisa menghasilkan barang-kadang keperluan hidup bangsa Indonesia yang bahannya terdapat di Tanah Air.

"Dan apa yang tidak dapat kita hasilkan sendiri itulah yang kita datangkan dari luar negeri untuk menggenapkan keperluan rakyat dan negara yang itu kita bayar dengan ekspor," katanya.

Baca Juga: Kasih Skor A Minus ke Jokowi, Gerung: A untuk Kebohongan, Minus untuk Kejujuran

Untuk itu, dalam hal yang terkait dengan impor, Bung Hatta juga mengatakan bahwa harus bisa melakukan perubahan di mana, menurutnya, impor barang-barang konsumsi harus diperkecil berangsur-angsur dan impor barang-barang produksi seperti mesin, serta alat untuk bekerja lainnya diperbesar yang dibayar dengan barang-barang yang diekspor.

Ia mengimbau agar keadaan ekonomi negeri ini benar-benar menjadi kuat dan tangguh di tengah-tengah kehidupan ekonomi global dan agar negeri ini tidak terlalu terpukul bila terjadi krisis ekonomi dunia.

"Maka kita harus bisa mengusahakan agar barang-barang yang kita ekspor itu adalah barang yang sudah jadi atau barang industri, sehingga kita dapat menciptakan nilai tambah yang besar dan itu tentu saja akan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara keseluruhan," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: