Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Milenial Thailand Gerakkan Demonstrasi, Gunakan Medsos buat Propaganda

Milenial Thailand Gerakkan Demonstrasi, Gunakan Medsos buat Propaganda Kredit Foto: Antara/REUTERS/Soe Zeya Tun

"Demonstran Thailand kini mencoba tetap merata sehingga menerapkan kepemimpinan yang terbuka," kata Aim Sinpeng, pakar politik dari Universitas Sydney, dilansir BBC.

"Ini sangat berbeda dengan demonstran masa lalu di Thailand yang cenderung personalisasi di tangan pemimpin untuk memengaruhi masyarakat," katanya.

Dengan menggunakan tagar #everybodyisaleader mampu mengubah gerakan demokrasi di Thailand.

"Itu juga bisa melindungi mereka dari persekusi pemerintah," papar Aim yang meneliti politik digital di Asia Tenggara.

Kemudian, para demonstran juga menggunakan bahasa tubuh baru yang diadopsi dari para pengunjuk rasa di Hong Kong. Jika seorang demonstran membentuk jarinya berbentuk segitiga, maka menunjukkan mereka membutuhkan helm. Jika melintangkan jari, menunjukkan ada orang yang terluka.

"Sejak pengeras suara dilarang, para aktivis mulai menggunakan metode komunikasi yang efektif," kata Wasana Wongsurawat, pakar politik Universitas Chulalongkorn.

Konsep telepon hutan juga digunakan untuk mengantisipasi ketika ada polisi antihuru-hara yang datang. Seseorang mengatakan berulang kali bahwa ada mobil meriam air yang datang. "Hanya dalam waktu dua menit, maka seluruh demonstran akan mengetahui informasi tersebut," ujar Wasana.

Demonstran Hong Kong dan Thailand juga memiliki akar keprihatinan yang sama. Di Thailand, para demonstran menuntut pengunduran diri PM Prayuth. Mereka juga ingin mereformasi kekuasaan Kerajaan Thailand. Di Hong Kong, para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri pemimpin eksekutif Carrir Lam dan memprotes intervensi politik Beijing. 

Baik demonstran di Hong Kong, Thailand, maupun Taiwan juga membentuk the Milk Tea Alliance, koalisi online yang merujuk pada minuman klasik populer di tiga negara tersebut. Para pemimpin aksi Thailand kerap mengatakan bahwa gerakan Hong Kong mampu menginspirasi mereka.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: