Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Perpusnas Membumikan Kebudayaan Nasional Melalui Medsos

Peran Perpusnas Membumikan Kebudayaan Nasional Melalui Medsos Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Sejauh ini, intensitas pemanfaatan media sosial Perpustakaan Nasional RI sebagai media promosi terus meningkat. Konten-konten yang telah dipublikasikan di antaranya mengenai daftar koleksi baru, kegiatan seperti webinar atau diskusi, peringatan hari tertentu, serta fasilitas dan layanan untuk pemustaka.

Khusus untuk penyebaran informasi mengenai budaya bangsa, media sosial Perpustakaan Nasional juga telah mengangkatnya dalam beberapa publikasi di antaranya story telling cerita Putri Mandalika dari koleksi Perpustakaan Nasional, kumpulan abstrak koleksi batik dan wayang koleksi Budaya Nusantara Perpustakaan Nasional RI, daftar koleksi baru Layanan Budaya Nusantara, Diskusi Naskah Nusantara, dan Festival Cerita Nusantara.

Upaya tersebut terus meningkat seiring dengan pelibatan pustakawan Perpustakaan Nasional RI untuk menyerahkan karyanya kepada pengelola akun media sosial Perpusnas RI. Peran serta pustakawan juga terlihat pada keaktifannya dalam melakukan unggah ulang (repost) terhadap publikasi-publikasi Perpustakaan Nasional dengan memanfaatkan media sosial milik pribadi.

Dengan adanya promosi melalui akun non-official, maka masyarakat yang menerima informasi semakin luas. Hal tersebut dikarenakan sebagian masyarakat mungkin belum mengikuti atau bahkan belum mengetahui media sosial dari Perpustakaan Nasional.

Dari apa yang telah disajikan dalam media sosial Perpustakaan Nasional, terdapat beberapa konten yang dapat dipublikasikan, salah satunya mengenai prosedur peminjaman Auditorium Gedung Layanan Perpustakaan, sebagian pegiat seni dan budaya masih belum mengetahui prosedur peminjaman Auditorium Gedung Layanan Perpustakaan. Padahal, fasilitas ini sudah lengkap jika ingin digunakan untuk acara seperti pementasan budaya dan dapat dipinjam secara gratis.

Media sosial Perpustakaan Nasional RI juga dapat membahas fasilitas pada Layanan Budaya Nusantara yang sebenarnya pernah dipublikasikan pada kanal Youtube Layanan Budaya Nusantara belum banyak dilihat karena jumlah subscriber yang terbatas. Selanjutnya, Perpustakaan Nasional hanya perlu meningkatkan intensitas dari publikasi yang telah berjalan seperti pembahasan naskah nusantara dan koleksi yang membahas budaya bangsa.

Sebagai perpustakaan pembina, Perpustakaan Nasional RI juga dapat meneruskan semangat ini kepada Perpustakaan Umum Daerah. Hal tersebut dikarenakan pada UU Nomor 43 Tahun 2007, dijelaskan bahwa perpustakaan umum daerah wajib diselenggarakan dan dikembangkan berdasarkan kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya. Koleksi perpustakaan umum daerah juga harus mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing.

Sementara budaya dari setiap daerah merupakan bagian dari budaya bangsa. Dengan semangat yang sama, perpustakaan umum daerah perlu dimotivasi dan diberikan arahan untuk ikut memanfaatkan media sosial dalam melestarikan budaya bangsa.

Apresiasi Karya sebagai Bentuk Motivasi

Pelibatan pustakawan tersebut tidak hanya membutuhkan imbauan, tetapi juga apresiasi dari Perpustakaan Nasional RI. Apresiasi tersebut dapat diberikan dengan angka kredit seperti pekerjaan yang lain. Promosi melalui media sosial berupa blog atau website, sudah dapat diajukan untuk mendapatkan angka kredit melalui jenis pekerjaan membuat publisitas di website.

Namun, pembuatan publikasi daring dalam bentuk gambar atau video melalui media sosial lain belum diakomodir dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: