Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Pengetahuan tentang seluk beluk vaksin memang bukan konsumsi orang awam selama ini. Teknologi, sumber daya, dan infrastrukturnya hanya diketahui segelintir orang yakni peneliti dan produsen vaksin itu sendiri, serta komunitas ilmuan.
Tidak pelak hal ini menimbulkan keraguan di benak masyarakat, apakah mungkin dalam waktu singkat sebuah vaksin bisa diciptakan.
Demi menjawab keraguan tersebut, dalam acara Dialog Inspirasi bertajuk Tata Cara Penemuan Vaksin yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (2/11/2020), menghadirkan Prof Ngurah Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana, yang mengetahui betul seluk beluk pembuatan vaksin dari awal.
Baca Juga: Bagaimana Vaksin Ditemukan? Begini Penjelasan dari Ahli Virologi
"Zaman dahulu tentu harus dapat agennya dulu yang murni. Setelah itu diperbanyak, dan kemudian baru disiapkan sebagai vaksin. Itu yang menempuh waktu yang lama. Zaman sekarang, teknologi telah memungkinkan kita melakukannya dengan cepat. Tidak perlu lagi agen penyakit dan bisa dibuat sintetis, jadi bisa sangat cepat. Zaman dahulu perlu waktu lama untuk menemukan bibitnya saja. Zaman sekarang hanya perlu waktu satu dua bulan saja untuk menemukan bibitnya," kata Prof Ngurah dalam diskusi virtual, Senin (2/11/2020).
Prof Ngurah mengatakan bahwa ada sedikitnya empat ragam vaksin yang dibedakan berdasarkan bahan dasarnya.
Pertama yang berbasis virus murni yang dimatikan sehingga tidak berbahaya bagi manusia, ada pula yang berbasis DNA atau mRNA, ketiga ada vaksin berbasis adenovirus, dan terakhir adalah vaksin berbasis protein.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: