Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta membuat dunia usaha mengalami kelesuan. Salah satu dampaknya dirasakan oleh pengusahaa mal atau pusat perbelanjaan di Ibu Kota.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan selama PSBB diterapkan di Jakarta sejak April 2020 hingga saat ini, pihaknya tercatat mengalami kerugian per bulan sekitar Rp1,8 triliun, sehingga, jika ditotal dari April hingga Oktober menjadi Rp12,6 triliun.
"Potensi kerugian yang dialami pusat perbelanjaan di DKI Jakarta : +/- Rp1,8 Ttriliun per bulan," kata Alhonpz saat dihubungi, Senin (9/11/2020).
Baca Juga: Buset, Resesi Gak Ngefek, Harta Kekayaan Para Miliarder China Pecah Rekor!
Saat ini, lanjut dia, yang menjadi faktor hambatan utama adalah bukan pemberlakuan PSBB semata-mata, tapi lebih kepada faktor daya beli yang masih belum beranjak pulih.
"Selain itu, faktor kehatian-hatian masyarakat terhadap Covid-19," kata dia.
Dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar menyosialisasikan bahwa pusat perbelanjaan itu bukan merupakan sebuah tempat penyebaran Covid-19.
"Pemerintah juga harus berani menghimbau masyarakat untuk beraktivitas atau lebih khusus lagi untuk berbelanja dengan menerapkan Protokol Kesehatan sehingga dapat berbelanja dengan aman dan sehat," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti