Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Eric Schmidt, Insinyur Teknologi yang Bikin Google Jadi Raksasa

Kisah Orang Terkaya: Eric Schmidt, Insinyur Teknologi yang Bikin Google Jadi Raksasa Kredit Foto: REUTERS/Beck Diefenbach

Saat pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mewawancarai Schmidt. Mereka langsung terkesan oleh pria berkacamata ini. Mereka pun langsung merekrut Schmidt untuk menjalankan perusahaan pada tahun 2001 di bawah bimbingan pemodal ventura John Doerr dan Michael Moritz.

Pada Maret 2001, Schmidt bergabung dengan dewan direksi Google sebagai ketua, dan menjadi CEO perusahaan pada Agustus 2001. Di Google, Schmidt berbagi tanggung jawab atas operasi harian perusahaan dengan Page dan Brin.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Stefan Persson, Sosok Besar di Balik Kesuksesan H&M

Sebelum penawaran umum perdana Google di tahun 2004, Schmidt memiliki tanggung jawab untuk membangun infrastruktur perusahaan yang diperlukan guna mempertahankan pertumbuhan cepat Google sebagai perusahaan. Schmidt juga diamanahkan untuk memastikan bahwa kualitas Google tetap tinggi sementara waktu siklus pengembangan produk dijaga seminimal mungkin.

Setelah dipekerjakan di Google, Eric Schmidt digaji USD250.000 dan bonus kinerja tahunan. Dia diberi 14.331.703 saham biasa Kelas B dengan harga USD0,30 per saham dan 426.892 saham preferen Seri C dengan harga pembelian USD2,34.

Pada tahun 2004, gaji Schmidt berubah. Ia dan para pendiri Google menyetujui gaji pokok yang diperoleh Schmidt usai IPO sebesar USD1 yang berlanjut hingga 2010 dengan kompensasi lain sebesar USD557.465 pada tahun 2006, USD508.763 pada tahun 2008, dan USD243.661 pada tahun 2009.

Schmidt tidak menerima saham atau opsi tambahan pada tahun 2009 atau 2010. Sebagian besar kompensasinya adalah untuk keamanan pribadi dan penyewaan pesawat pribadi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: