Sementara itu, menurut Kapokja Edukasi dan Sosialisasi BRG, Suwignyo Utama, pelatihan berfokus pada program pertanian tanpa membakar dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman secara alami. Dia mengatakan para petani diajak secara partisipatif berbagi pengalaman dan mempraktikan materi yang disampaikan. Setelah pelatihan ini, kata dia, diharapkan petani dapat membagi informasi dan membuat demplot di desanya masing-masing.
“Untuk itu para peserta yang diharapkan dari sekolah lapang, yaitu peserta yang benar-benar petani dan kita pilih yang keinginan belajarnya tinggi, pantang menyerah serta komunikatif,” ucap Suwignyo.
Saat ini terdapat 1.109 kader petani gambut. Dari jumlah itu mereka membuat 265 demonstrasi plot (demplot) pertanian alami.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: