Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puji Tuhan, Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik

Puji Tuhan, Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Tumbuhnya perekonomian Indonesia saat ini, karena pemerintah dikatakan Febrio telah melakukan berbagai upaya kebijakan stimulus fiskal yang berkaitan pemulihan perekonomian dalam beberapa waktu ke depan. Setiap kebijakan ini, rupanya sangat berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian bangsa di tengah pandemi. 

"Seluruh komponen pertumbuhan berada dalam tren positif, karena didukung sepenuhnya oleh stimulus fiskal untuk pandemi Covid-19 dan program pemulihan perekonomian," katanya. 

Kebijakan yang telah diterbitkan oleh pemerintah dalam mengantisipasi masalah di atas, adalah dengan memberikan bantuan Rp695,2 triliun. Pagu tersebut dipergunakan oleh pemerintah sebagai upaya dalam menangani penyebaran Covid-19 dan juga sebagai faktor pendorong pertumbuhan perekonomian di dalam negeri. 

Dari pagu anggaran yang dialokasikan pemerintah saat ini, telah terealisasi sebanyak Rp376,17 triliun. Artinya, sebanyak 54,1 persen pagu anggaran yang diperuntukkan untuk pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19 sudah banyak tersalurkan kepada masyarakat terdampak. 

Dari pagu anggaran yang telah dialokasikan, terdapat enam klaster program utama yakni kesehatan, perlindungan sosial, pemda dan sektoral, insentif dunia usaha, UMKM, dan pembiayaan korporasi. Pemerintah berhasil merealisasi 54,1 persen anggaran tersebut.

Dari semuanya, ada dua klaster yang sangat cepat dilakukan penyerapan anggaran yakni Perlindungan sosial yang telah menyerap anggaran sebanyak 75,6 persen atau Rp177,05 triliun dan UMKM yang menyerap anggaran 82,4 persen atau Rp94,64 triliun. Dua hal ini sangat terdampak kepada masyarakat kecil dan UMKM. 

"Dua klaster ini yang sangat cepat penyerapan anggaran, karena memang pemerintah fokus dengan dua hak ini," katanya. 

Kemudian, disusul oleh sektoral kementerian atau lembaga yang berhasil menyerap Rp32,21 triliun atau 48,8 persen, kesehatan yang menyerap Rp32,15 triliun atau setara dengan 33,1 persen, dunia usaha sebesar Rp38,13 triliun atau setara dengan 31,6 persen. 

"Terakhir, pembiayaan korporasi Rp2,001 triliun atau 3,2 persen," pungkasnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: