Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mencopot Kapolri Jenderal Idham Azis dari jabatannya.
Hal tersebut perlu dilakukan sebagaimana tindakan tegas yang dilakukan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriady. Baca Juga: Anies Digarap Polisi Usai Hajatan Habib Rizieq, Novel 212 Bawa-Bawa Anak Jokowi
“Seharusnya, setelah kedua kapolda itu dicopot, presiden juga segera mencopot kapolri,” ujarnya, seperti dilansir, PojokSatu.id, Selasa (17/11/2020). Baca Juga: Pembiaran Keramaian Habib Rizieq: Bukti Jokowi Gagap dalam Kalkulasi Politik
Menurut dia, kerumuman massa atau pelanggar protokol kesehatan terjadi terlebih dahulu. Yakni, saat pendukung Habib Rizieq Shihab melakukan penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta.
“Pembiaran kerumunan massa itu sudah terjadi sejak Rizieq muncul di bandara Soetta. Kenapa saat itu kapolri tidak bertindak?” katanya.
Namun, ia mengatakan Polri dan jajarannya tidak bertindak tegas kepada pendukung HRS yang melanggar.
Kemudian, akibatnya, hal serupa kembali terjadi, pada pernikahan putri HRS di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Kemudian, lanjut Neta, kerumunan juga terjadi di Puncak Bogor, Jawa Barat.
Terkait itu, ia mengatakan Kapolri Idham Azis baru bergerak setelah Jokowi berteriak agar tak membiarkan para pelanggar protokol kesehatan.
“Akibatnya, Rizieq mendapat angin hingga membuat kerumunan massa lagi di Petamburan dan di Puncak Bogor. Setelah Jokowi “teriak”, baru kapolri bertindak,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil