Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Jegalan Trump, Biden Jadi Sulit Tangani Corona di AS

Gegara Jegalan Trump, Biden Jadi Sulit Tangani Corona di AS Presiden AS terpilih Joe Biden memberikan keterangan mengenai perawatan kesehatan dan Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Obamacare) saat konferensi pers di sebuah tempat yang menjadi kantor pusat transisinya di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Selasa (10/11/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut timnya bakal “tertinggal beberapa minggu atau bulan” dalam perencanaan penanganan pandemi virus corona (Covid-19). Namun, hal itu tak akan terjadi jika Donald Trump berhenti menghalangi proses transisi.

Kasus Covid-19 di AS melampaui 11 juta, Presiden terpilih Joe Biden mengecam Presiden Donald Trump, yang menolak mengakui kekalahannya dalam pemilu, tidak memberikan kesempatan transisi yang mulus kepada Biden yang akan mencakup berbagi informasi tentang pandemi.

Baca Juga: Pasukan Luar Negeri Mau Ditarik Pulang, Jerman: Beda Lagi Kalau Biden...

"Banyak yang tidak tersedia untuk kami, yang kecuali segera diperoleh, kita akan tertinggal beberapa minggu atau bulan untuk bisa menyimpulkan semua inisiatif yang berkaitan dengan janji terbesar kita dengan dua perusahaan obat yang sudah berhasil dan menemukan vaksin yang 95 persen efektif," jelasnya, melansir voaindonesia, Jumat (20/11/2020).

Selama acara virtual, Rabu (18/11/2020), Biden mendengar kesaksian dari para petugas garis depan layanan kesehatan dalam melawan pandemi.

"Maaf, saya sangat emosional," kata Mary Turner, dari Asosiasi Perawat Minnesota.

"Tidak, Andalah yang membuat saya emosional," balas Biden.

Awal pekan ini, Biden memperingatkan makin banyak orang Amerika dapat meninggal dunia karena virus Covid-19, jika transisi terus ditunda.

Sementara itu, pemerintahan Trump membanggakan pencapaian vaksin, setelah perusahaan farmasi AS Moderna dan Pfizer melaporkan hasil awal yang menunjukkan vaksin kedua perusahaan itu efektif lebih dari 90 persen.

Menteri Kesehatan AS, Alex Azar mengatakan, "Pada akhir Desember, kita berharap memiliki sekitar 40 juta dosis dari dua vaksin ini untuk dibagikan, menunggu otorisasi FDA, cukup untuk memvaksinasi sekitar 20 juta orang Amerika yang paling rentan."

Terlepas dari berita vaksin yang menggembirakan tersebut, Biden menghadapi perjuangan berat ketika dia dilantik pada Januari.

“Saya kira pemerintahan mendatang akan menghadapi banyak tantangan untuk membuat warga mau bekerja sama menerapkan praktik terbaik bagi kesehatan masyarakat, sementara semua memusatkan perhatian pada berita menarik tentang vaksin baru. Dalam skenario terbaik, perlu waktu berbulan-bulan sebelum vaksin diproduksi dan didistribusikan serta diberikan kepada sejumlah besar populasi yang sangat membutuhkannya," tutur ekonom kesehatan dan dekan Fakultas Kebijakan Publik di Universitas Chicago, Katherine Baicker.

Kampanye Trump terus mengajukan gugatan hukum di beberapa negara bagian, termasuk tuntutan terbaru untuk menghitung ulang sebagian surat suara di negara bagian Wisconsin, yang dimenangkan Biden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: