Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berinovasi, Solusi Menjawab Tantangan Pandemi Covid-19

Berinovasi, Solusi Menjawab Tantangan Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Masih dalam keterangan DR. Avanti Fontana, hal-hal yang perlu direspon saat pandemi Covid-19 ini tentu adalah inovasi yang dapat membantu Indonesia keluar dari kondisi ketidakpastian. Untuk hal ini perlu sensitivitas yang tinggi dalam  menemukan peluang yang tepat. 

Hal ini diakui pula oleh Doddy Lukito, Chief (In Hospital) Business Officer & Co Founder HaloDoc. Menurutnya saat kita menemukan solusi pertama kali, mungkin itu tidak langsung tepat guna. Kita pantau terus hasilnya seperti apa, sambil kita terus beradaptasi untuk mencapai hasil yang kita harapkan. 

“Dari situ kita terus berevolusi,” terangnya.

Dari data internal HaloDoc, saat pandemi Covid-19 (Maret-Mei) transaksi tele konsultasi dengan dokter melalui platform HaloDoc meningkat 6x lipat. Lalu terjadi juga peningkatan sebesar 300% terhadap transaksi pembelian obat melalui aplikasi. Kemudian jumlah pengguna aktif HaloDoc sempat mencapai 20 juta per bulan. Ini semua dikarenakan adanya layanan tes Covid-19, memfalisitasi tes Covid-19 secara drive thru. 

Pemerintah turut berperan dalam menciptakan kondisi ekosistem yang kondusif agar inovasi tersebut berjalan dengan baik. Untuk itu saya ada data dari Index Inovasi Global yang diterbitkan oleh INSEAD bekerjasama dengan WIPO. Pada tahun 2017-2020, tingkat inovasi Indonesia cukup stabil di angka 30/100. Di tahun 2020, skor Indonesia 26/100. 

“Di sini menunjukkan bahwa betapa besarnya peluang inovasi bisa tumbuh di Indonesia. Itu butuh regulasi yang kondusif”, terang Avianti. 

Peluang di lapangan ini perlu dilihat secara holistik. Inovasi biasanya tumbuh dalam kondisi lingkungan yang tidak nyaman. Dengan begitu para inovator ini merasa perlu mengintervensi kondisi tersebut, untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Kegagalan justru terjadi bagi mereka yang tidak beradaptasi pada lingkungan.

“Memang, kita harus tahu apa sasaran atau pasar yang akan menerima solusi kita. Teknologi hanyalah salah satu faktor. Solusi tidak harus bersifat teknologi. Intinya bagaimana solusi tersebut dapat menjawab kebutuhan pengguna”, terang Doddy Lukito.

Adapun perihal dampaknya, inovasi yang berhasil tidak hanya berdampak ekonomi namun juga berdampak sosial yang luas. Seperti halnya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bentuk inovasi di bidang publik, untuk membangkitkan ekonomi nasional. 

Avianti juga menegaskan, para inovator harus kritis dan peduli serta mau melakukan analisis kondisi. Terapkan empati kepedulian sosial dari hulu sampai hilir. Lalu turunkan dalam analisis kekuatan dan kelemahannya kemudian peluang dan tantangannya. Dari situ kemudian bisa digali apa masalah yang bisa disolusikan dan ditawarkan ke masyarakat. Negara juga memiliki peran dalam menjaga ekosistem ini tetap kondusif.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: