Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Siapkan Kehidupan di Mars, Manusia Akan Mulai Kehidupan dari Kubah Kaca

Elon Musk Siapkan Kehidupan di Mars, Manusia Akan Mulai Kehidupan dari Kubah Kaca Kredit Foto: Reuters/Mario Anzuoni/File Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bos SpaceX Elon Musk memiliki visi panjang untuk membangun kehidupan bagi manusia di Planet Mars. Musk pun menjelaskan upaya-upaya agar mimpinya menjadi kenyataan. Saat itu, seorang pengguna di Twitter menanyakan kepada Musk bagaimana cara yang akan ia lakukan untuk membantu manusia bertahan hidup di Planet Merah.

Musk pun menjawab kehidupan di Mars akan dimulai dari kubah kaca.

"Kehidupan di kubah kaca awalnya. Setelahnya, terraform untuk mendukung kehidupan, seperti di Bumi," tulis Musk dalam cuitannya.

Baca Juga: Jadi Orang Terkaya Kedua Dunia, Begini Reaksi Elon Musk Lihat Pergerakan Saham Tesla

Dilansir dari Futurism di Jakarta, Rabu (25/11/2020) terraforming merupakan proses mengubah atmosfer, temperatur atau topografi permukaan planet agar lingkungannya mirip seperti di Bumi. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa proses ini bisa membantu manusia bertahan hidup di Mars.

Meski demikian, Musk menganggap cara ini sangat sulit dilakukan. Bahkan, Musk berkata mungkin saja tidak akan tercapai hingga beberapa puluh tahun ke depan.

"Terraforming akan terlalu lambat untuk menjadi relevan dalam hidup kita. Namun, kita bisa membangun markas manusia di sana di masa kehidupan kita," ujar Musk dalam cuitan selanjutnya.

"Setidaknya generasi penjelajah antariksa selanjutnya - menemukan reruntuhan kita - akan terkesan karena manusia bisa sejauh itu," tambahnya.

Upaya terraforming menjadi hal yang sulit dilakukan serta membutuhkan sumber daya yang besar. Tahun lalu, seorang analis menerbitkan bahwa manusia membutuhkan 3.500 hulu ledak nuklir setiap hari untuk meningkatkan tekanan atmosfer Mars ke level yang bisa dihirup manusia serta mencairkan es di permukaan guna mengeluarkan karbondioksida.

Namun, kelemahan rencana itu adalah radiasi yang disebabkan ledakan nuklir itu akan membuat permukaan Mars tidak cocok untuk dihuni manusia. Selain itu, studi yang terbit pada tahun 2018 juga menemukan bahwa kabondioksida yang berada di Mars tak cukup untuk meningkatkan tekanan atmosfer guna mendukung kehidupan manusia di Mars.

Tetapi, Musk tetap tak patah arang. Ia tetap optimis mengembangkan proyek roket Starship yang dijadwalkan meluncur ke Mars pada tahun 2024 mendatang. Adapun roket tersebut dipersiapkan untuk membawa kargo seberat 100 tahun atau 100 penumpang dari Bumi menuju Mars dan sebaliknya.

Lebih lanjut, untuk memulai peradaban di Mars, Musk mengatakan setidaknya dibutuhkan 100 roket yang masing-masing dapat membawa 100 ton kargo setiap dua tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: