Lebih lanjut Karyono menilai posting-an tersebut seolah menunjukkan Anies sedang memainkan drama politik satire yang diarahkan kepada pemerintahan saat ini. Tetapi, jika benar Anies sedang memainkan drama politik tersebut, menurut dia, langkah Anies justru bisa menjadi bumerang. Pasalnya, ada paradoksal dalam diri Anies.
Di satu sisi, dalam posting-annya Anies seolah menunjukkan pembelaan terhadap demokrasi dan mengkritik kebijakan pemerintah pusat yang dinilai semena-mena dan bisa menyebabkan matinya demokrasi di Indonesia. Tetapi, di sisi lain, dia sendiri merupakan pemimpin (Gubernur) yang lahir dari proses demokrasi yang dinilai cacat.
"Ia adalah pemimpin yang lahir dari konflik SARA saat pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Penggunaan isu SARA sebagai propaganda dan strategi dalam kontestasi elektoral tidak hanya mencederai demokrasi, tetapi berpotensi membuat demokrasi mati," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: