Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sampah Bintang Mangrove, Bintang Kehidupan bagi Perekonomian Warga

Bank Sampah Bintang Mangrove, Bintang Kehidupan bagi Perekonomian Warga Kredit Foto: Bintang Mangrove
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kawasan pesisir pantai identik dengan kesan kumuh dan kotor. Seringkali sampah di sekitarnya dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Bahkan, kondisi tersebutdapat dapat mengganggu kehidupan ekosistem yang ada sehingga membuat hasil tangkapan ikan tidak maksimal.  

Kondisi ini yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya. Sebelum tahun 2011, kelurahan yang berada di muara sungai perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo ini sering menghadapi masalah sampah.Baca Juga: Akhiri Program CSR, Pertamina EP Asset 4 Bagikan Bantuan Medis Covid-19

Padahal, saat itu wilayah ini sering didatangi oleh banyak tamu dari berbagai lembaga pemerintah serta korporasi karena ditetapkan sebagai lokasi proyek penanaman pohon bakau oleh Pemkot Surabaya. Karena menjadi lokasi proyek penanaman bakau tak seharusnya wilayah ini terlihat kumuh. Baca Juga: Pupuk Kaltim Kembali Diganjar Penghargaan, Kali Ini Best of The Best Nusantara CSR Awards 2020

Atas kesadaran Perusahaan Listrik Negara (PLN), dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/11/2020), melalui Program PLN Peduli turut hadir dan terlibat dalam kepeduliannya terhadap lingkungan. PLN lantas menawarkan solusi, Alih-alih memberikan uang untuk membayar masyarakat melakukan pembersihan sampah, PLN mencetuskan ide untuk membangun bank sampah.

Pada April 2012, bank sampah di Gunung Anyar Tambak mulai beroperasi. Sebagai modal awal, bank sampah ini mendapatkan bantuan dari desa sebesar Rp400.000. Tak disangka, masyarakat cukup antusias untuk menyetorkan sampah ke bank sampah yang bernama "Bintang Mangrove". Tak hanya sampah domestik, warga sekitar juga berinisiatif mengumpulkan sampah-sampah dari muara sungai, bahkan hingga ke laut.

Di tangan masyarakat kampung nelayan di kawasan Gunung Anyar Tambak, Surabaya ini sampah menjadi sesuatu yang membawa keuntungan, tidak hanya secara ekonomi, melainkan juga kesehatan bagi masyarakat setempat.

Kesuksesan ini yang kemudian membuat Bintang Mangrove menjadi pilihan studi banding sejumlah tamu dari mancanegara untuk mengetahui metode peningkatkan taraf ekonomi masyarakat di kawasan pesisir. "Kami sampai dikunjungi oleh para tamu dari berbagai negara di ASEAN untuk melihat keberhasilan pengelolaan sampah di pesisir," kata Bu Kusniyati  seorang warga sekaligus pecinta lingkungan.

Tak hanya itu akibat dari kesuksesan Bank Sampah Bintang Mangrove yang kini telah menjadi salah satu objek wisata di kawasan Gunung Anyar Tambak, Surabaya mampu mencuri perhatian para influencer-influencer instagram dari Jakarta untuk berkunjung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: