Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pertanian bisa menjadi ujung tombak dari pembangunan suatu bangsa, terlebih di kondisi pandemi ini. Data BPS membuktikan peran sektor pertanian, pada kuartal I ke kuartal II, hanya pertanian yang mengalami peningkatan PDB 16,24%.
"Ini membuktikan pertanian tetap tangguh. Pada kuartal II ke III, pertanian tetap meningkat 2,15%. Itu artinya, petani tetap turun ke lapang untuk menggejot pertanian. Hingga sampai saat ini, pangan kita cukup. Sampai akhir Desember, kita masih surplus beras sampai 7 juta ton. Meski Covid-19, produksi tetap meningkat. Ini semua tidak terlepas dari peran petani dan penyuluh di lapangan," tegas Mentan dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Kepala BPPSDMP: Program YESS Solusi Regenerasi Petani
Mengingat betapa pentingya peran petani, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mengupayakan regenerasi pertani. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama Kementan adalah mencetak petani milenial, sekaligus melakukan regenerasi petani.
Dedi menjelaskan, regenerasi juga dilakukan karena adanya tuntutan pasar, seperti tuntutan mutu berupa perubahan teknologi, pendapatan, pola makan, dan peningkatan konsumen khusus. Tuntutan lainnya adalah keamanan pangan menyusul adanya peningkatan kesadaran konsumen terhadap bahaya yang terdapat pada pangan.
"Ada beberapa masalah yang kita hadapi dalam pengembangan SDM pertanian. Seperti jumlah generasi muda yang ingin terjun ke dunia pertanian masih rendah, jumlah petani dan ketersediaan petani muda yang kompeten dan berdaya saing belum memadai, jumlah pengusaha muda sektor pertanian masih kurang. Untuk itu, Kementan melalui BPPSDMP mengambil sejumlah kebijakan pengembangan SDM pertanian, salah satunya melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS)," papar Dedi.
YESS merupakan program regenerasi petani yang akan melahirkan petani serta pengusaha muda pertanian dan diharapkan melalui program ini akan memberikan nilai tambah pada sektor sosial dan ekonomi terutama bagi masyarakat pertanian Indonesia. Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan dengan menambah ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian bagi masyarakat dan generasi pertanian melalui pelatihan.
Salah satu calon penerima manfaat program YESS adalah Jana Rojana. Petani milenial (37) asal Cianjur yang juga Ketua Kelompok Tani Mandiri. Dia fokus mengembangkan budi daya sayuran dan bunga krisan serta mengembangkan pemasaran produk hortikultura dan florikultura di Kp. Bengkok RT 02 RW 11, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur dan berhasil menggaet 63 anggota.
"Saya ingin sekali mewujudkan usaha pertanian unggul dan mandiri bersama petani dan masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan sosial, ekonomi dan ekologi, pariwisata dan edukasi," harap pria yang akrab disapa Jana ini.
Ketika ditanya mengapa ia tertarik menggeluti sektor pertanian, Jana mengungkapka bahwa agroekosistem Kabupaten Cianjur sangat mendukung dan untuk saprodi mudah didapat. Ia pun menjelaskan di Kabupaten Cianjur telah banyak petani senior yang berkenan untuk menularkan ilmunya kepada calon-calon petani seperti dirinya.
Di luas lahan 13,8 ha, kelompok tani mandiri mengembangkan budi daya Lettuce mulai dari tahun 2018. Kegiatan bersumber dari ADD Desa bekerja sama dengan Bumdes Desa Sinanglaya dengan Kelompok Tani Mandiri. Untuk pemasaran Lettuce, Poktan Mandiri bekerja sama dengan PT Wiguna Makmur Persada yang berlokasi di Panyaweuyan Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, sebagai supplier Lettuce untuk Restoran komersial seperti Mc.D, Burger King, AW, dll. Kerja sama ini masih berlangsung sampai sekarang yang dituangkan dalam MOU kerja sama yang telah disepakati.
Selain Lettuce, Jana dan anggotanya mengembangan krisan potong sejak tahun 2019. Poktan Mandiri pun menjalin kerja sama dengan Anwar Floris sebagai investor usaha dan pemasaran hasil produk krisan potong. Pemasaran dilakukan ke kota-kota besar di luar Pulau Jawa seperti Batam, Makasar, dan Lampung. Pemasaran yang kontinu ini disepakati dengan harga kontrak ini mendorong serta menunjang.
Pada awal pandemi tahun 2020 dan diberlakukan lockdown, Poktan Mandiri tidak terlalu terkena dampaknya karena bunga potong yang dihasilkan terserap ke Pasar Rawa Belong dan mengikuti ajang Bazar di Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur. Upaya selanjutnya adalah rotasi tanam dengan menanam komoditas sayuran di GH krisan.
Suci, seorang penyuluh pertanian yang mendampingi Poktan Mandiri menjelaskan untuk pengembangan keterampilan kelompok tani dalam menambah ilmu pengetahuan dan teknologi Poktan Mandiri menjalin kerja sama ICDF dengan Taiwan Technical Mission dan BBPP Lembang dan P4S Agro Segar Kecamatan Pacet.
"Jiwa sosial mereka pun terus diterapkan oleh Poktan Mandiri melalui demonstrasi demplot komoditas sayuran dan hasilnya disumbangkan bagi Kepedulian Dampak Covid-19 di yayasan-yayasan sosial di sekitar wilayah Cipanas dan Pacet. Poktan Mandiri juga memberikan kesempatan bagi siswa/iPKL dari SMK Pertanian Sukabumi untuk melaksanakan praktik lapangan. Dengan adanya dukungan dari Kepala Desa, Jana dan rekannya ingin mengembangkan usahanya menjadi kawasan agrowisata," jelas Suci.
Diharapkan, program YESS dapat meningkatkan penumbuhan jiwa kewirausahaan (enterpreneur) bagi para pemuda di pedesaan. Hingga pada akhirnya dapat mendorong terciptanya iklim pertanian yang sehat (ramah lingkungan) dengan menjadi perintis dalam penggunaan input pertanian yang tidak berbahaya dan berbasis pada sumber daya alam lokal serta menumbuhkan potensi pariwisata lokal berbasis pertanian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum