Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuh Haru, Lansia-lansia di Inggris Sekarang Bisa Memeluk Keluarga Mereka Lagi

Penuh Haru, Lansia-lansia di Inggris Sekarang Bisa Memeluk Keluarga Mereka Lagi Kredit Foto: Unsplash/Chris Lawton

Sebelumnya, sebagian besar dari 410.000 lanjut usia di negara itu diizinkan untuk melihat kerabat hanya melalui layar dan jendela bergaya penjara. Panti jompo lainnya bahkan telah memberlakukan larangan penggunaan selimut, menyebabkan beberapa lansia kesulitan dan cenderung menyerah pada hidup.

Selama tiga minggu terakhir, kampanye Natal yang dilakukan Daily Mail telah menarik perhatian pada dampak dari larangan berkunjung pada kesehatan mental dan fisik penduduk.

Puluhan ribu orang yang rentan dan lanjut usia dipaksa meninggal sendiri dan tidak bisa berpelukan untuk terakhir kalinya dengan keluarga.

“Kampanye The Daily Mail telah menyoroti masalah yang berarti segalanya bagi ratusan ribu orang tua dan keluarga mereka, dan jelas itu telah berhasil menggerakkan banyak hati, serta pikiran,” terang Caroline Abrahams dari badan amal Age Inggris.

“Ini benar-benar kabar baik bahwa Pemerintah telah mengubah posisinya secara signifikan dalam kunjungan dan kami sangat berharap bahwa bimbingan baru mereka, ditambah dukungan praktis tambahan yang mereka tawarkan untuk panti jompo, akan membawa banyak keluarga bersatu kembali dengan orang yang mereka cintai setelah sekian lama,” tambahnya.

Sementara itu, kelompok kampanye Hak untuk Penduduk mengatakan tidak ada lagi alasan untuk “mengunci” keluarga.

“Pelukan, senyuman dari wajah yang sudah dikenal, berpegangan tangan, merasakan kegembiraan lagi --ini sangat penting, seperti perawatan esensial yang diberikan pengasuh keluarga kepada orang dengan demensia. Secara harfiah membuat orang tetap hidup dan terikat dengan dunia,” ujar Direktur Alzheimer’s Society, Fiona Carragher.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: