Penemuan vaksin menjadi titik terang bagi dunia untuk menang melawan virus Covid-19. Namun, sampai ada vaksin yang benar-benar terbukti menangkal virus corona, masyarakat diimbau untuk senantiasa disiplin terhadap protokol 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Ede Surya Darmawan, mengungkapkan bahwa pada dasarnya program vaksinasi adalah langkah protektif terhadap penyakit spesifik, termasuk juga terhadap virus Covid-19. Bahkan, mencegah penyakit melalui vaksin dinilai dapat memberi lebih banyak keuntungan daripada ketika harus menjalani perawatan. Baca Juga: Hindari Pakai Face Shield Tanpa Masker, Studi Ilmiah: Bisa Ditembus Virus
"Vaksin itu untungnya lebih banyak daripada ketika kita harus sakit. Sejauh ini, vaksin sebagai intervensi kesehatan masyarakat dalam pencegahan penyakit menular sudah terbukti efektif sejak lama," pungkas Ede dalam dialog virtual yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dilansir pada Jumat, 11 Desember 2020. Baca Juga: Mengenal Istilah Vaksin, Vaksinasi, Imunitas, dan Imunisasi | Infografis
Kendati demikian, mengingat program vaksinasi belum berjalan dan ditambah dengan masih tingginya pertambahan kasus Covid-19, protokol 3M adalah benteng utama untuk melindungi diri dari paparan virus. Terlebih lagi, virus Covid-19 dapat menular di mana dan kapan saja melalui benda-benda di sekitar kita. Ede menegaskan, disiplin 3M kini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan.
"Untuk vaksin, mari kita bersiap menyambut vaksinasi sebagai salah satu bentuk proteksi spesifik agar tidak tertular Covid-19. Tapi, proses mendapatkan vaksin masih membutuhkan waktu. Oleh karena itu, menjaga 3M itu bukan lagi pilihan, tapi keharusan di situasi pandemi seperti ini," tegasnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih