Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada Mutasi Corona, Negara-negara Timur Tengah Mulai Tutup Pintu untuk Pendatang Inggris

Waspada Mutasi Corona, Negara-negara Timur Tengah Mulai Tutup Pintu untuk Pendatang Inggris Seorang perempuan berjalan melewati layar jadwal keberangkatan di Bandara Internasional Dulles, sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pembatasan penerbangan dari Eropa ke Amerika Serikat selama 30 hari untuk mencegah penyebaran virus korona (COVID-19) di Dulles, Virginia, Amerika Serikat, Kamis (12/3/2020). | Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Dubai -

Virus Corona varian baru yang ditemukan di Inggris, membuat sejumlah negara parno. Mengikuti negara di Eropa lainnya, Arab Saudi dan beberapa negara di Timur Tengah juga memutuskan menutup pintu masuk dari udara dan laut selama sepekan ke depan.

Dikutip AFP, kemarin, sumber dari Kementerian Dalam Negeri Saudi menyebut, larangan baru itu bisa saja diperpanjang lagi jika kondisi tidak juga membaik. Sedangkan jika ada yang tiba dari Eropa maupun negara-negara tempat virus jenis baru itu muncul, Negara Teluk itu mewajibkan isolasi diri di rumah selama dua pekan.

Baca Juga: Pusat-pusat Vaksinasi Covid segera Dibangun Arab Saudi

Otoritas Saudi mendata se­mua orang yang yang masuk selama tiga bulan terakhir untuk meminta mereka melakukan uji lab Covid-19. Negara tetangga Saudi, Kuwait dan Oman juga te­lah menutup akses penerbangan internasional. Sedangkan semua orang yang baru datang dari luar negeri dalam tiga pekan terakhir, diminta melakukan karantina mandiri selama dua pekan.

Selain itu, Pemerintah Turki juga menangguhkan pener­bangan dari dan ke Inggris, Denmark, Belanda serta Afrika Selatan. Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca menye­but tingginya tingkat penularan virus jenis baru yang awalnya ditemukan di Inggris.

“Di bawah instruksi Presi­den dan berkoordinasi dengan Kementerian Transportasi dan Infrastruktur, penangguhan se­mentara telah dikeluarkan un­tuk penerbangan dari Inggris, Denmark, Belanda, dan Afrika Selatan,” ujar Koca, dilansir di ANI News, kemarin.

Koca juga menyebut pihaknya akan menyediakan penerbangan khusus untuk membawa warga Turki kembali ke negaranya di tengah larangan baru tersebut.

Di Afrika, pemerintah Maroko mengatakan, pihaknya juga menangguhkan lalu lintas udara dengan Inggris mulai Minggu malam (20/12/2020). Menurut kan­tor berita MAP, durasi larangan perjalanan ini masih belum diumumkan.

Di Eropa, Belgia dan Italia sudah lebih dulu mengumumkan penutupan akses masuk dari Ing­gris. Disusul kemudian dengan Belanda yang menghentikan penerbangan dari Inggris.

Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengatakan, selain melalui udara, negaranya juga menutup kedatangan warga asal Inggris melalui perjananan kereta cepat Eurostar. Belgia juga sudah berkomunikasi dengan Prancis, terkait daftar penumpang yang transit dari Inggris ke Belgia.

Italia juga mengumumkan kebijakan serupa yang disam­paikan Menteri Luar Negeri Luigi di Maio dalam unggahan di Facebook.

Langkah cepat tersebut di­ambil negara tetangga Inggris, setelah pada Sabtu (19/12/2020), pejabat kesehatan Negeri Ratu Elizabeth itu mengumumkan, telah mengidentifikasi varian baru Covid-19. Virus tersebut 70 persen lebih mudah penularan­nya, namun, tingkat bahayanya lebih ringan. Mutasi tersebut juga telah terdeteksi di Belanda, Denmark, Afrika Selatan, dan Australia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: