Ribuan Pohon Zaitun Petani Palestina Musnah di Tangan Orang-orang Israel
Covid-19 dorong LSM bantu petani
Pada 2006, Palestinian Grassroots Anti-Apartheid meluncurkan sebuah proyek mendukung para petani, yang terkena pelanggaran ini. Setiap tahun mulai 16 September, mereka meluncurkan program selama sebulan untuk membantu dan melindungi petani selama panen.
Mereka juga membantu selama musim tanam mulai November hingga akhir Maret dengan mendatangkan relawan dari universitas dan sektor lainnya. Tetapi bantuan ini terdampak akibat merebaknya pandemi Covid-19.
“Kami membentuk banyak komite di desa-desa untuk melindungi para petani, mendokumentasikan pelanggaran, dan mengambil kembali lahan (yang diambil pemukim),” kata Qasem Awwad, kepala departemen dokumentasi aliansi LSM.
LSM lain, Persatuan Komite Pekerjaan Pertanian (UAWC) telah membantu 44 petani menanam lebih dari 5.000 pohon zaitun selama dua bulan terakhir di pinggiran Nablus.
“Divisi hukum kami mendokumentasikan semua laporan pelanggaran setiap bulan, mengikutinya secara legal dengan mitra kami dan organisasi hak asasi manusia internasional,” kata Moyaad Bsharat, kepala proyek di UAWC.
“Kami memperkirakan lebih dari 2 juta pohon telah tumbang sejak 1967. Pelanggaran tidak pernah berhenti,” kata Bsharat.
Jika semua itu tidak cukup, kawasan industri di Burkan membuang residu kimianya langsung ke ladang zaitun di dekat desa Salfit, sehingga dapat merusak tanaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto