Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Beberkan Tingkat Keamanan Vaksin Corona untuk Ibu Hamil

Pakar Beberkan Tingkat Keamanan Vaksin Corona untuk Ibu Hamil Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva

Pertimbangan

Vaksin COVID-19 yang diizinkan untuk penggunaan darurat tidak mengandung virus apa pun, melainkan mRNA yakni sebuah molekul yang berisi instruksi untuk membangun protein spesifik.

"mRNA hanyalah potongan informasi genetik yang dikirimkan ke sel Anda sendiri. Begitu berada di dalam tubuh, vaksin mRNA menginstruksikan sel untuk membangun protein yang memicu respons kekebalan yang melatih tubuh untuk mengenali virus corona jika tubuh menemuinya di masa mendatang," kata Jamieson.

"Karena bekerja secara lokal, kemungkinan tidak berdampak pada janin," sambung dia yang juga menuturkan mRNA tidak dapat menyebabkan infeksi.

Penelitian pada tikus yang dilakukan Moderna mengisyaratkan vaksin COVID-19-nya aman sebelum dan selama kehamilan hewan pengerat itu.

Data yang diserahkan ke FDA menunjukkan, pemberian vaksin kepada tikus sebelum kawin atau selama kehamilan tidak mengubah sistem reproduksi mereka, mempengaruhi perkembangan embrio atau janin, atau mengganggu perkembangan bayi tikus setelah lahir.

Gaw menuturkan, bagi manusia, vaksin memang membawa risiko efek samping ringan, seperti nyeri saat melihat infeksi, bengkak, atau demam.

Salah satu gejala yang harus diwaspadai selama kehamilan khususnya adalah demam setelah vaksinasi, karena demam tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran. Jika demam memang terjadi, obat penurun demam acetaminophen aman dikonsumsi selama kehamilan.

Secara umum, jika seseorang diketahui memiliki alergi terhadap salah satu bahan vaksin, mereka tidak boleh menerima vaksin.

Meski para ilmuwan menduga vaksin COVID-19 aman digunakan selama kehamilan, hal ini juga masih perlu dikonfirmasi.

Beberapa uji klinis pada orang hamil diharapkan dimulai pada Januari, ungkap The New York Times.

Hanya uji klinis yang dapat menjawab pertanyaan apakah vaksin COVID-19 lebih atau kurang efektif pada orang hamil dibandingkan dengan populasi umum.

Sistem kekebalan berubah selama kehamilan untuk mencegah tubuh menolak janin yang sedang tumbuh, tetapi tidak diketahui apakah atau bagaimana perubahan ini dapat memengaruhi seberapa baik vaksin COVID-19 bekerja pada berbagai tahap kehamilan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: