Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dianggap Ikut Natalan, Pemuda Muslim Disergap dan Dikeroyok Sekelompok Muslim Prancis

Dianggap Ikut Natalan, Pemuda Muslim Disergap dan Dikeroyok Sekelompok Muslim Prancis Kredit Foto: Unsplash/Alice Triquet

"Dia masuk ke dalam penyergapan," katanya seperti dikutip oleh media lokal yang dilansir Russia Today, Senin (28/12/2020).

"Insiden ini tidak boleh tetap tanpa konsekuensi. Ini adalah perilaku sektarian dan rasis. Ini tidak bisa diterima di abad ke-21. Setiap orang bebas merayakan apa yang mereka inginkan dan sesuka mereka," lanjut Ibu korban yang tak disebutkan namanya.

Insiden itu tidak luput dari perhatian para pejabat tinggi Prancis. Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin mengonfirmasi bahwa serangan itu benar-benar terjadi dan penyelidikan telah dilakukan. Darmanin mengutuk sentimen anti-polisi yang ditunjukkan para tersangka dan menyebut "separatisme Islam" tidak dapat diterima.

“Di Belfort, seorang pemuda diserang karena dia merayakan Natal dan bukan orang 'Arab yang baik'. Keadaan yang 'memperburuk': menjadi putra petugas polisi," tulis menteri itu di Twitter.

"Tidak ada tempat untuk separatisme di negara kita, tidak ada tempat untuk rasisme—dari mana pun asalnya," ujarnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Prancis telah mengalami serentetan serangan teroris oleh kelompok radikal Islam, termasuk pemenggalan kepala guru yang mengerikan di pinggiran Paris. Guru tersebut menjadi sasaran seorang remaja radikal asal Chechnya setelah dia menunjukkan di kelasnya kartun Nabi Muhammad yang terkenal yang diterbitkan oleh majalah satire Charlie Hebdo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: