Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Viral Marketing?

Apa Itu Viral Marketing? Kredit Foto: Unsplash/Marvin Meyer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap hari pasti Anda mendengar semua yang berhubungan dengan viral marketing, baik itu berbentuk konten video atau konten viral baru lainnya yang menyebar dengan sangat cepat. Namun, apa sebenarnya viral marketing itu? Bagaimana suatu hal bisa menjadi viral? Apakah karena suatu produk atau iklan viral, kampanye viral, atau sekadar keberuntungan yang secara acak membuat sesuatu menjadi terkenal layaknya bintang film?

Konten viral biasanya memiliki strategi yang dirancang dengan baik di belakangnya, tetapi viralitas, sebagian, juga karena keberuntungan, kreativitas, dan persiapan yang matang. Untuk bisa mendalami konsep ini lebih baik, melalui artikel ini Anda akan dipandu untuk memahami definisi dari konsep ini, berbagai tips untuk viral marketing, dan manfaat dari viral marketing.

Baca Juga: Ciamik! Ini Prinsip Pandji Pragiwaksono dalam Promosi hingga Susun Strategi Marketing

Mengenal Strategi Viral Marketing

Viral marketing adalah strategi marketing dengan menyebarkan informasi tentang suatu produk atau layanan dari orang ke orang melalui mulut ke mulut atau berbagi melalui internet atau email. Tujuan dari viral marketing adalah menginspirasi individu untuk membagikan pesan pemasaran kepada teman, keluarga, dan individu lain untuk menciptakan pertumbuhan eksponensial dalam jumlah penerimanya.

Dalam kasus viral marketing ini, "viral" mengacu pada sesuatu yang menyebar dengan cepat dan luas ke seluruh pemirsanya. Viral marketing adalah usaha yang disengaja, meskipun distribusi pesan terjadi secara organik. Dengan demikian, media sosial menyediakan ekosistem yang sempurna untuk pemasaran ini, meskipun berakar pada pemasaran dari mulut ke mulut tradisional.

Meskipun praktik ini jauh lebih banyak digunakan pada awal hingga pertengahan 2000-an, karena bisnis internet baru dibuat dalam jumlah yang ekstrem, praktik ini masih umum di antara perusahaan bisnis-ke-konsumen (B-to-C) berbasis internet. Adopsi media sosial secara luas, termasuk YouTube, Twitter, Instagram, Snapchat, dan Facebook, telah memungkinkan upaya viral marketing modern dan meningkatkan kemanjurannya di kalangan pebisnis digital.

Karena kecepatan dan kemudahan untuk berbagi, media sosial adalah "habitat alami" dari jenis pemasaran ini. Contoh yang paling tersebar luas akhir-akhir ini adalah pembuatan video yang emosional, mengejutkan, lucu, atau unik di YouTube, yang kemudian dibagikan di Facebook, Twitter, dan berbagai saluran lainnya.

Namun, viralitas bisa menjadi pisau bermata dua. Penting untuk diingat bahwa dalam jenis kampanye ini, sebagian besar kontrol berada di tangan pengguna dan ada risiko bahwa pesan dapat disalahartikan atau diparodikan. Di sisi lain, kampanye viral yang sukses dapat menghasilkan keajaiban berupa keberhasilan bagi brand Anda.

Karakteristik Viral Marketing

Semua contoh pemasaran viral, baik yang disengaja atau yang tidak disengaja, memiliki tiga kesamaan: pesan, pembawa pesan, dan lingkungan. Setiap bagian harus dimanfaatkan untuk membuat kampanye viral marketing yang sukses.

Kampanye viral marketing dapat dibuat oleh berbagai ukuran bisnis dan dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari kampanye tradisional yang lebih besar. Kampanye itu sendiri dapat menggunakan sejumlah alat, seperti video, video game, gambar, email dan pesan teks, produk gratis, sehingga dapat menarik emosi pengguna atau pemirsa; meningkatkan kesadaran untuk tujuan yang berkelanjutan; serta membuat produk, ide atau media tersebut untuk lebih mudah dikonsumsi dan dibagikan. Viral marketing sering kali mengandalkan bantuan influencer yang memiliki follower di media sosial yang besar.

Viral marketing bisa menjadi strategi yang lebih murah daripada kampanye pemasaran tradisional lainnya. Namun, jenis pemasaran ini dapat bertumbuh dengan sangat cepat, terutama dengan bantuan media sosial sebagai "pengganda kekuatan". Karena dapat menerima begitu banyak trafik dalam waktu singkat, kampanye pemasaran ini juga dapat menarik perhatian media arus utama.

Media sosial juga dapat menyebabkan upaya viral marketing gagal karena pesan tersebut dapat diubah, disalahartikan, dianggap sebagai spam atau meleset dari sasaran yang sudah ditargetkan. Keberhasilan dari viral marketing juga sulit diukur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: