Bukalapak menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 50 persen di tahun 2021. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menjelaskan bahwa target ini realistis karena perusahaan tumbuh sebesar 52 persen di tahun 2020.
"Kita akan fokus di marketplace, layanan digital, juga mitra dan diharapkan bisa tumbuhnya sesuai perkembangan ekonomi digital kita sekitar 40 sampai 50 persen," kata Rachmat, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Saham Perusahaan Induk Bukalapak Hingga SCTV Melejit, Kekayaan Eddy Sariaatmadja Ikut Terkerek
Rachmat menambahkan selama pandemi pertumbuhan perusahaan dari sisi mitra dan pengguna bertambah signifikan. Menurutnya ini adalah bukti platform dagang digital menjadi penting di era kini.
"Ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi dan di Bukalapak ada peningkatan yang signifikan di pelapak dan mitra kami. Ini adalah fakta dan juga peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran yang relevan dan esensial saat ini,” ujar Rachmat.
Rachmat juga menambahkan, untuk memperkuat operasional dan bisnis Bukalapak, ada 3 aspek yang menjadi fokus Bukalapak; Talent atau sumber daya manusia, growth atau pertumbuhan, dan capital atau modal. Dengan memperkuat 3 aspek tersebut, Rachmat percaya Bukalapak dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan.
Di tahun 2020, Bukalapak mencatat peningkatan EBITDA sebesar 80% dan juga peningkatan 4 juta pelapak dan mitra. Perusahaan juga mengalami peningkatan lebih dari 130% pada nilai transaksi di Bukalapak selama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.
Mitra Bukalapak yang menjadi salah satu strategi Bukalapak dalam penetrasi pasar yang masih didominasi oleh transaksi konvensional mencatat kenaikan 50% terhadap jumlah Mitra Bukalapak selama 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: