Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hermanto Tanoko Ungkap Perjuangannya Besarkan Cat Avian hingga Miliki 15.000 Karyawan

Hermanto Tanoko Ungkap Perjuangannya Besarkan Cat Avian hingga Miliki 15.000 Karyawan Kredit Foto: Instagram

Karena sejak kecil sudah terbiasa memikirkan cara untuk menjadi No. 1, Hermanto juga memperlakukan yang sama kepada perusahaan ayahnya, cat Avian untuk menjadi perusahaan cat terbesar No. 1 di Indonesia.

Sejak itu, laboratorium dan ahli kimia yang direkrut Hermanto dipersiapkan untuk terus tumbuh dan berkembang agar tujuannya tercapai. Hingga 40 tahun cat Avian berdiri, Avian pun sukses seperti sekarang. Jadi, bisa dibayangkan mulai dari home industry dan bersaing dengan perusahaan cat dunia, Avian kini menjadi cat lokal terbesar di Indonesia. Dari Avian, Hermanto Tanoko pun mulai merambah bisnis lainnya dan memulai dari akuisisi bisnis lain.

Sejak awal membesarkan Avian, Hermanto fokus kepada konsumen. Hermanto ingin konsumen puas kepada produk perusahaannya. Mulai dari harga yang lebih baik dan kualitas yang sama dengan pesaing, hingga harga yang sama dengan pesaing tetapi kualitas lebih tinggi.

Pabrik Avian pun sudah terintegrasi sehingga semua pengerjaan catnya sangat efisien dan relatif murah. Karena itulah, Hermanto bisa memberikan yang terbaik kepada konsumen.

Selain itu, peran sang ayah dalam perjalanan bisnisnya sungguh luar biasa. Karena itulah ayahanda Hermanto merupakan sosok yang paling dekat dengannya. Hermanto bercerita bahwa ia tidur dengan orang tuanya hingga berusia 12 tahun.

Setiap malam menjelang tidur, Hermanto selalu mendengarkan kisah ayahnya. Bagaimana ayahnya sudah menjadi kepala keluarga sejak usia 14 tahun, menjadi petani, bekerja sejak jam 5 pagi hingga 10 malam, semua itu dilakukan ayahnya demi anak cucunya.

Hermanto menganggap hal itu sangat luar biasa. Karena, ayahanda tak hanya sibuk kepada pekerjaan tetapi juga tetap bisa meluangkan waktu untuk anaknya setiap malam. Bahkan, ketika Hermanto bekerja sampai jam 10 malam. Makan malam pun ditunda hingga Hermanto pulang dan keluarganya makan malam bersama.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: