Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf dan Kemenristek Kembangkan Cagar Biosfer Labuan Bajo untuk Lindungi Habitat Komodo

Kemenparekraf dan Kemenristek Kembangkan Cagar Biosfer Labuan Bajo untuk Lindungi Habitat Komodo Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi -

Kementerian Riset dan Teknologi/Kemenristek (BRIN) melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan riset dan pengembangan cagar biosfer Komodo, sebagai salah satu upaya untuk melindungi Komodo yang berhabitat di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, Labuan Bajo.

Selain pemandangan pantai dan gunungnya yang menawan, Labuan Bajo memiliki Taman Nasional Komodo yang merupakan warisan Dunia UNESCO untuk melindungi Komodo sebagai salah satu satwa eksotis yang terancam punah.

Baca Juga: Labuan Bajo Masuk Skala Prioritas Perbaikan Sektor Wisata Sandiaga Uno

Rencananya tahun ini pemerintah akan menyelesaikan program 5 destinasi wisata super prioritas di Labuan Bajo, yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tempat ini merupakan salah satu dari ini lima daerah yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk pemulihan industri pariwisata akibat pandemi Covid-19 dan mendukung Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), selain Danau Toba, Likupang, Borobudur, dan Mandalika.

"Kolaborasi dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, Forkopimda, dan juga kami di pusat nanti akan betul-betul menjalankan sesuai dengan arahan Presiden. Bahwa Labuan Bajo ini sebagai satu dari 5 destinasi super prioritas betul-betul siap untuk dijadikan event berskala dunia seperti G20 di 2022 dan ASEAN Summit di 2023," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Jumat (8/1).

Sandi menambahkan sebagai salah satu daerah yang akan menjadi Bali Baru, Labuan Bajo ada pro dan kontra yang menyertainya. Menjadi daerah wisata unggulan berarti Labuan Bajo akan menjadi salah satu tujuan utama para turis yang datang ke Indonesia. "Tentunya hal ini akan berdampak pada habitat Komodo yang tinggal di sana," ujarnya.

 

Sebagai bentuk dukungan pada wisata unggulan Labuan Bajo, Kemenristek/BRIN terus mendorong riset dan inovasi, Kemenristek/BRIN dengan mengembangkan DPSP, salah satunya melalui riset dan pengembangan cagar biosfer Komodo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: