Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasien Covid Meninggal di Taksi, Keras! Gubernur Jabar Langsung Semprot Satgas Depok

Pasien Covid Meninggal di Taksi, Keras! Gubernur Jabar Langsung Semprot Satgas Depok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) didampingi Komandan Secapa AD Mayjen TNI Ferry Zein (kanan) meninjau ruang isolasi hijau di Rumah Sakit darurat COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Rumah Sakit darurat COVID-19 Secapa AD menyediakan empat barak, tiga diantaranya menjadi ruang isolasi bagi pasien COVID-19 gejala ringan dengan kapasitas 60 pasien per barak. | Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan teguran keras kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyusul kabar pasien Covid-19 meninggal di taksi online akibat ditolak sejumlah rumah sakit (RS) rujukan.

Sebelumnya, laporan dari LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategi Development Initiatives (CISDI), pada 3 Januari 2021 lalu, menyebut ada seorang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia di dalam taksi online. Pasien itu berasal dari Kota Depok.

Baca Juga: Bete Banget Sama Ribka Tjiptaning, Omongan Ridwan Kamil Bikin Dada Ini Sesak

Sebelum meninggal, pasien tersebut dikabarkan ditolak oleh 10 RS dengan alasan ruang perawatan penuh. Saat itu, pasien sudah mengalami sesak napas dan membutuhkan ventilator serta penanganan di ruang ICU. Pasien pun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat itu menegaskan, pihaknya sengaja tidak menempatkan pasien Covid-19 bergejala ringan di RS rujukan, agar pasien bergejala sedang dan berat dapat segera mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Ada 3 Larangan Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19, Yakni ....

Dia menilai, terdapat kesalahan yang dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok dalam menganalisa tingkat keparahan pasien, termasuk menempatkan skala prioritas dalam penanganan pasien.

"Harusnya tidak terjadi karena gugus tugas harus memprioritaskan dan menganalisa keparahan pasien. Jadi, ada analisa yang tidak tepat karena kalau dia sampai kayak gitu berarti kan parah," tegas Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual seusai Rapat Satgas Penanganan Covid-19 Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).

"Jadi, evaluasi untuk (Satgas Penanganan Covid-19) Kota Depok," tegur Ridwan Kamil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: