Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah sering banyak mengeluarkan surat utang.
Namun aset tersebut tak tercatat dalam neraca keuangan negara. Salah satu bentuknya adalah proyek hibah yang pembiayaannya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Baca Juga: Utang Indonesia Nyaris Rp6.000 Triliun, Sri Mulyani Buka Suara
"Ini saya sering disorot masalah instrumen utang nih, Pak Menag. Barangkali bagus ikut menjelaskan pada konstituen bahwa instrumen ini ada gunanya, tidak selalu juga tercatat hasilnya di dalam neraca kita," kata Sri Mulyani secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Menurut dia Kementerian Agama mendapatkan pembiayaan proyek infrastruktur dari SBSN. Selanjutnya proyek tersebut dihibahkan ke madrasah atau pesantren yang bukan milik negara. Namun hal itu diperbolehkan. Nantinya, Kementerian Agama bisa melakukan pencatatan tersebut di pembukuannya.
"Jadi Pak Menteri Agama, nanti di neraca kita, kita banyak mengeluarkan surat utang, tapi asetnya enggak masuk ke neraca," bebernya.
Menurutnya instrumen utang itu tidak bisa seluruhnya masuk ke neraca keuangan. Dia pun meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ikut menjelaskan soal manfaat instrumen utang.
"Karena kalau umpamanya kita berikan bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, orangnya jadi sehat, tapi tidak muncul angkanya di dalam neraca, tapi utangnya muncul Pak," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: