Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Dunia Beri Pinjaman Utang Rp7,03 Triliun ke Indonesia

Bank Dunia Beri Pinjaman Utang Rp7,03 Triliun ke Indonesia A participant stands near a logo of World Bank at the International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting 2018 in Nusa Dua, Bali. | Kredit Foto: Reuters/Johannes Christo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,039 triliun untuk memperkuat ketahanan keuangan dan fiskal Indonesia. Dana itu dikhususkan untuk membangun dan memperkuat respons dalam hal keuangan akibat bencana alam, risiko iklim, dan guncangan terkait kesehatan.

Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan bahwa ketersediaan dan aliran dana yang cepat akan menguntungkan penduduk Indonesia dengan mendapatkan manfaat dari respons secara lebih cepat dan lebih tepat sasaran saat terjadi bencana dan guncangan kesehatan.

Baca Juga: Utang Indonesia Nyaris Rp6.000 Triliun, Sri Mulyani Buka Suara

"Pinjaman ini akan menguntungkan terutama bagi masyarakat yang paling miskin dan rentan, yaitu mereka yang paling terdampak akibat tanggap bencana yang tertunda, dan kerap kehilangan sumber mata pencaharian dan pendapatannya sehingga memerangkap mereka dalam kemiskinan," kata Satu di Jakarta, Jumat (22/1/2021).

Ia mengatakan, dari 2014 hingga 2018 pemerintah pusat menghabiskan antara US$90-500 juta setiap tahun untuk tanggap bencana dan upaya pemulihan. Sementara itu, selama periode yang sama pemerintah daerah menghabiskan sekitar US$250 juta.

Sementara itu, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menambahkan, kesiapan keuangan terhadap bencana, guncangan iklim, dan krisis kesehatan seperti Covid-19 menjadi makin penting bagi Indonesia.

Ia mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan untuk bencana diperkirakan akan terus meningkat akibat perubahan iklim dan pertumbuhan kawasan perkotaan sehingga menambah beban belanja pemerintah. Kebutuhan saat ini sangat besar, seiring berbagai dampak keuangan, fiskal, dan sosial yang dialami Indonesia akibat pandemi Covid-19.

"Dukungan ini akan membantu pemerintah menjalankan respons secara lebih tepat sasaran dan tepat waktu, mengurangi dampak bencana, dan membantu menjaga kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: